tirto.id - Media sosial diramaikan kabar tentang seseorang menteri sekaligus bakal calon presiden mencekik dan menampar wakil menteri pada rapat kabinet. Cerita itu berasal dari Alifurrahman Asyari melalui video yang diunggah pada kanal YouTube SEWORDTV dengan judul 'Alifurrahman: Ada Capres Nampar Wamen di Ruang Rapat?'.
Dalam video berdurasi 11 menit itu, Alifurrahman tidak menyebutkan secara rinci siapa menteri dan wakil menteri tersebut. Dia hanya menjelaskan masalah bermula dari menteri tersebut kecewa kepada wakil menteri lantaran tidak dibantu program yang diperintahkan Presiden Joko Widodo.
Video tersebut pun beredar di media sosial. Para warganet menilai sosok menteri tersebut mengarah kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Terkait kabar tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui tidak pernah mendengar dan melihat kejadian itu. Dia pun menduga kabar tersebut sengaja dibuat karena menjelang tahun politik.
"Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu. Masa nyekek, memang tahun politik itu banyak berita-berita seperti itu," kata Jokowi di Jatinegara, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Jokowi pun mengimbau kepada masyarakat agar memeriksa kabar burung jelang tahun politik dan berharap selalu mengecek ulang informasi yang diterima.
"Tolong di kroscek, di kroscek kebenarannya jangan diterima mentah-mentah setiap ada berita," pungkasnya.
Sementara itu, Kementerian Pertanian pun menepis kabar tersebut. Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom Setjen Kementan, Arief Cahyono menuturkan, Harvick selama sepuluh hari terakhir tidak menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan mewakili Menteri Pertahanan Syahrul Yasin Limpo.
Kemudian, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai kabar tersebut hanya untuk menutupi dukungan yang diberikan Partai Demokrat kepada Prabowo sebagai bakal calon presiden. Dia menjelaskan bukan kali pertama saja Prabowo diterpa isu yang tak sedap.
Dasco mengimbau kepada kader Partai Gerindra agar tidak terprovokasi dengan isu yang mencuat tersebut dan fokus memenangkan Pemilu 2024. Kemudian, dia menjelaskan isu yang dihembuskan di salah satu konten YouTube tersebut juga memuat narasi yang tak utuh soal asal sumber informasi.
"Memang yang ngomong di konten YouTube tidak ngomong itu Pak Prabowo, tetapi kan di berita-berita online yang tidak terdaftar di Dewan Pers itu jelas-jelas disebut Pak Prabowo," ucapnya.
Dasco mengaku juga enggan terlalu memikirkan dan menebak-nebak dari mana isu tersebut berasal. Dia menjelaskan isu yang berhembus tersebut tak berhasil untuk menutupi kabar baik soal tambahan dukungan dari Partai Demokrat yang merapat ke Koalisi Indonesia Maju.
Lebih lanjut, dia menyebut pihaknya enggan menempuh langkah hukum untuk melaporkan isu tersebut mencemarkan nama baik Prabowo. Dia berharap publik pada akhirnya cerdas dalam menerima informasi, begitu pun kader Partai Gerindra dalam menghadapi berbagai isu yang kiranya dialamatkan kepada pihaknya di masa mendatang.
"Kita sudah berpengalaman kok Pak Prabowo kemudian diterpa isu ini, isu itu, saya sudah ngomong sama kawan-kawan sabar, ke depan akan lebih banyak isu-isu yang akan mungkin lebih dilontarkan lagi," kata dia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin