Menuju konten utama

Joko Widodo Sebut Kerja Sama ASEAN-Australia Saling Menguntungkan

"Kemitraan ASEAN-Australia harus dapat menjadi contoh kerja sama ekonomi dapat saling menguntungkan, menjadi contoh sebuah kemitraan yang membawa kebaikan bagi dunia," kata Joko Widodo

Joko Widodo Sebut Kerja Sama ASEAN-Australia Saling Menguntungkan
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyimak Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara pada CEO Forum Lunch dalam pertemuan tingkat tinggi 10 anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Sydney, Australia, Sabtu (17/3/2018). ANTARA FOTO/Mark Metcalfe/Pool via REUTERS

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa kerja sama antara ASEAN dan Australia saling menguntungkan, termasuk di bidang perdagangan.

Hal ini dituturkan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidatonya dalam sidang pleno ASEAN-Australia Special Summit di International Convention Centre (ICC), Sydney, Minggu (18/3/2018) seperti dilaporkan Antara.

"Kemitraan ASEAN-Australia harus dapat menjadi contoh kerja sama ekonomi dapat saling menguntungkan, menjadi contoh sebuah kemitraan yang membawa kebaikan bagi dunia," kata Joko Widodo.

Kerja sama ekonomi ASEAN-Australia disebut Presiden memiliki nilai strategis. Perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN, Australia dan Selandia Baru pun menjadi perjanjian paling maju bagi ASEAN.

"Kita catat bahwa ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement memiliki tingkat liberalisasi barang rata-rata 93,5 persen," kata Presiden.

Karenanya, ASEAN-Australia harus menjadi lokomotif sistem perdagangan bebas yang terbuka dan adil di kawasan dan dipertegas di kawasan yang lebih luas.

"'Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement' (RCEP) adalah pertaruhan komitmen kita terhadap sistem perdagangan multilateral di kawasan yang saling menguntungkan semua pihak. Saya ulangi, kemitraan yang menguntungkan semua pihak. Oleh karena itu kita harus kuatkan komitmen untuk menyelesaikan perundingan RCEP di tahun 2018 ini," tambah Presiden.

Menurut Presiden, RCEP dapat menjadi pakta perdagangan bebas terbesar dunia. RCEP mewakili hampir setengah populasi dunia, 31,6 persen dari Produk Domestik Bruto global dan 28,5 persen dari perdagangan dunia.

"Tentu dalam sebuah kesepakatan tidak semua yang kita inginkan dapat kita capai. Inilah sesungguhnya makna dari kerja sama, pendekatan 'win-win' dan bukan 'zero-sum'," lanjut Presiden.

Di saat yang sama, lanjut Kepala Negara, RCEP akan menjadi antitesa gerakan proteksionisme global.

"Ke depan ASEAN-Australia harus terus menjadi jangkar bagi sistem perdagangan bebas yang terbuka dan adil demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kita di kawasan," tegas Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekreteris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

Baca juga artikel terkait KERJASAMA PERDAGANGAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani