Menuju konten utama

Jemaah Haji RI Meninggal di Arab Saudi Bertambah Jadi 48 Orang

Jumlah itu bertambah setelah tujuh jemaah haji reguler meninggal di Arab Saudi pada Minggu (11/6/2023) waktu setempat.

Jemaah Haji RI Meninggal di Arab Saudi Bertambah Jadi 48 Orang
Umat islam melakukan Sa’i di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Umat islam dari seluruh dunia melakukan umrah wajib dan umrah sunah di Masjidil Haram sebelum mengikuti puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan sebanyak 48 jemaah Indonesia meninggal dunia di Arab Saudi hingga hari ke-20, Senin (12/6/2023).

Jumlah itu bertambah setelah tujuh jemaah haji reguler meninggal di Arab Saudi pada Minggu (11/6/2023) waktu setempat.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Liliek Marhaendro Susilo menyatakan jemaah haji yang meninggal dunia didominasi oleh lansia.

“Sebagian besar jemaah haji yang wafat berusia diatas 60 tahun (lansia). Faktor kelelahan jemaah yang memicu timbulnya penyakit penyebab kematian jemaah haji,” ujar Liliek saat dihubungi reporter Tirto, Senin (12/6/2023).

Menurut Liliek, kelelahan ini disebabkan oleh aktivitas jemaah yang berat dan tidak menyesuaikan dengan kondisi kesehatannya.

Liliek mendorong pengawasan dan pendampingan ditingkatkan kepada jemaah haji lansia serta jemaah risiko tinggi (risti) oleh ketua regu/rombongan. Selain itu, bagi jemaah haji yang masih sehat dianjurkan untuk turut membantu jemaah sakit terutama para lansia di kelompoknya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) telah merawat sebanyak 564 jemaah haji. Pasien yang masih dirawat hingga saat ini berjumlah 145 orang. Penyakit terbanyak yang dialami jemaah haji Indonesia adalah pneumonia (78 orang), diabetes (48 orang), dan demensia (44 orang).

Kemudian, pasien yang dirujuk di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan tengah dirawat sebanyak 85 orang. Penyakit terbanyak meliputi infark miokard akut (20 orang), PPOK (13 orang), dan stroke (9 orang).

Menyikapi kasus kematian dan kesakitan jemaah haji Indonesia, Koordinator Pengendali Teknis Pelayanan Jemaah Lansia Hasan Basri Sagala mengimbau petugas di lapangan agar memaksimalkan layanan haji pada jemaah lansia.

“Ada 4.300 lebih petugas haji yang disiapkan tahun ini perlu berkolaborasi untuk memberikan layanan kepada jemaah lansia. Itu pertama,” jelas Sagala.

Kementerian Agama (Kemenag) RI menyatakan jumlah jemaah haji lansia tahun 2023 ini cukup banyak, yakni mencapai sekitar 67.000 atau lebih 30 persen dari kuota jemaah haji Indonesia.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan