tirto.id - Pemerintah Arab Saudi melaporkan sebanyak 1.301 jemaah haji meninggal dunia pada tahun ini. Dari jumlah itu, ternyata sebesar 83 persen merupakan jemaah haji tidak resmi. Dalam rilis yang disampaikan Kantor Gubernur Makkah al Mukarramah, penyebab kematian para jemaah tersebut umumnya disebabkan suhu panas ekstrem di Kota Suci Makkah dan sekitarnya, yang rata-rata mencapai 43 hingga 46 derajat.
Bersamaan dengan berita tersebut, Tirto menemukan sebuah foto yang menunjukkan ratusan jenazah berkain kafan putih tersebar di media sosial. Bersama foto tersebut terdapat keterangan yang mengindikasikan kejadian tersebut adalah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2024.
"Innalillahiwainnailaihirojiun. Lebih dari 1000 orang meninggal pada haji tahun 2024," begitu bunyi unggahan akun "Habbib Ilainal Madinah" di Facebook pada 24 Juni 2024 lalu (arsip).
"Laporan menunjukkan bahwa setengah dari jumlah ini adalah jemaah haji yang tidak terdaftar yang melakukan haji dalam panas ekstrem. Suhunya melebihi 50 derajat Celcius. Semoga Allah memberikan mereka semua Jannah 🤲," tambahnya.
Unggahan tersebut mendapatkan 287 impresi (likes dan emoticons), 141 komentar dan 13 kali dibagikan ulang. Tirto juga menemukan unggahan serupa yang disebarkan akun "Agustin Gnc AD" (arsip) dan akun "Queenxa Black" (arsip).
Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar foto yang tersebar di media sosial adalah jenazah jemaah haji pada tahun 2024?
Pemeriksaan Fakta
Tirto melakukan penelusuran dengan metode reverse search image. Hasil pencarian dengan perangkat Google Lens mengarahkan ke dua artikel dari tahun 2015 berikut (artikel 1, artikel 2).
Insiden jemaah haji tersebut terjadi pada tahun 2015 lalu di Mina, Arab Saudi. Artikel dari situs International Quran News Agency (IQNA) dan situs Iranian Students News Agency (ISNA), tersebut membahas kejadian terinjak-injaknya jemaah haji di Mina pada bulan September 2015.
Artikel dari IQNA menyebut korban dari kejadian tersebut mencapai 1.300 orang dengan 131 orang di antaranya adalah warga negara Iran. Sementara situs ISNA menjelaskan kalau kejadian tersebut memakan 717 korban jiwa dan 863 orang terluka, tragedi terburuk dalam 25 tahun terakhir.
Kedua situs tersebut menggunakan foto yang sama dengan unggahan di Facebook pada tahun 2024.
Hasil pencarian juga mengarahkan kami ke artikel dari AFP berikut. Dalam artikel tersebut, AFP juga menyimpulkan kalau gambar yang tersebar di Facebook pada tahun 2024 adalah kejadian di Mina pada tahun 2015.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan foto yang tersebar di Facebook bukanlah foto jenazah jemaah haji pada tahun 2024. Foto tersebut adalah berasal dari insiden terinjak-injaknya jemaah haji di Mina pada bulan September 2015.
Oleh sebab itu, unggahan di media sosial yang menggunakan foto dengan narasi soal korban jenazah jemaah haji pada tahun 2024, dapat menimbulkan presepsi yang keliru. Unggahan tersebut masuk kategori salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty