Menuju konten utama

Jelang Pemilu, RIbuan massa anti-Shinzo Abe Berunjuk Rasa

Pengunjuk rasa anti-Abe berunjuk rasa di Tokyo menjelang pemilihan umum anggota parlemen majelis tinggi yang makin dekat. Sementara itu, partai-partai oposisi berharap dapat mencegah koalisi Abe memenangkan mayoritas 121 kursi yang dapat diambil dari 242 anggota majelis.

Jelang Pemilu, RIbuan massa anti-Shinzo Abe Berunjuk Rasa
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (tengah) mengunjungi Ise Grand Shrine, situs paling suci dalam agama Shinto Jepang , di Ise, Jepang, 25 Mei 2016. Reuters / Toru Hanai.

tirto.id - Menjelang pemilihan umum anggota parlemen majelis tinggi yang makin dekat, ribuan massa berunjuk rasa di pusat kota Tokyo. Mereka mendesak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mundur dan dibatalkannya hukum yang mengizinkan militer berperang di luar negeri.

Pengunjuk rasa tersebut, yang sebagian besar dari mereka merupakan orang tua, berkumpul di depan gedung parlemen dan taman di dekat gedung tersebut, pada hari Minggu (5/6/2016), sembari membawa plakat bertuliskan, antara lain, "Mundur, pemerintahan Abe" dan "Warga ubah politik."

Pada pemilihan umum 10 Juli mendatang, partai-partai oposisi berharap dapat mencegah koalisi Abe, yang saat ini berkuasa, memenangkan mayoritas 121 kursi yang dapat diambil dari 242 anggota majelis, di mana koalisi tersebut sudah 'memerintah' mayoritas keseluruhan.

Pengamat mengatakan bahwa partai Abe, Partai Demokratik Liberal, dan mitra juniornya memiliki kesempatan berhasil yang cukup tinggi.

Di majelis rendah, pemerintahan koalisi Abe memiliki dua pertiga "mayoritas super."

Persentase dukungan Abe naik tiga poin menjadi 56 persen setelah dia menjadi tuan rumah pertemuan G-7 pada bulan Mei dan mendampingi Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan kunjungan bersejarah ke Hiroshima, demikian survei harian bisnis Nikkei yang ditunjukkan pada Senin lalu.

Abe pada Rabu mengumumkan keputusan yang sangat diharapkan yakni penundaan peningkatan pajak penjualan hingga 2,5 tahun dan mengatakan ia akan berupaya mendapatkan amanat dari rakyat atas rencananya pada pemungutan suara majelis tinggi.

Namun, partai-partai oposisi khawatir akan kuatnya hasil pemilu bagi blok penguasa akan mendorong Abe untuk 'mengegolkan' aspirasinya yang telah lama ia pendam, yakni merevisi undang-undang pasifis yang disusun Amerika Serikat.

Panitia unjuk rasa Minggu menyebutkan jumlah massa yang berdemonstrasi berjumlah sebanyak 40.000 orang, sementara, di sisi lain, polisi menolak memberikan jumlah massa. Beberapa aktivis sayap kanan mencoba mendekati para partisipan demonstrasi, namun ditahan oleh pihak kepolisian.

Pada saat unjuk rasa anti-Abe di tempat yang sama pada Agustus tahun lalu, panitia menyatakan bahwa 120.000 orang bergabung. Demikian laporan kantor berita Reuters.

Baca juga artikel terkait POLITIK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara