tirto.id - Konflik di jalur Gaza antara Israel dan Palestina berlanjut dan memakan korban yang tidak sedikit. Kondisi ini mendorong sejumlah negara mengucurkan bantuan kemanusiaan, baik untuk Palestina maupun Israel.
Bantuan militer juga disebut-sebut akan digelontorkan oleh beberapa negara. Hal ini kemudian menjadi perbincangan di media sosial.
Salah satu unggahan di media sosial dari akun Facebook "Shella" pada Minggu (5/11/2023) menyebarkan narasi runtuhnya pertahanan Israel yang dikaitkan dengan militer Malaysia.
"Pertahanan Utama Israel Jeb0l! Meng3rik4nnya Kekuatan Militer Malaysia Siap Per4ng Bantu palestina," tulis pengunggah. Terdapat video berdurasi 7 menit 59 detik yang menyertai.
Setelah tiga hari tersebar di Facebook, tepatnya per Rabu (8/11/2023), unggahan telah ditayangkan 496 ribu kali, mendapat 1.200 komentar, serta menuai lebih dari 14 ribu impresi (likes dan emoticons).
Dari pengamatan Tim Riset Tirto, video serupa juga ditemukan di unggahan kanal YouTube 'Beda Nggak?' pada Minggu (5/11/2023). Namun, tidak ada klaim mengenai jebolnya pertahanan Israel dalam video tersebut.
Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah ada kaitan antara penjebolan pertahanan Israel dengan militer Malaysia?
Penelusuran Fakta
Usai menyaksikan keseluruhan video, Tim Riset Tirto mencermati kalau konten berisi penyampaian informasi oleh narator dengan latar sejumlah cuplikan visual.
Kami kemudian memanfaatkan perangkat InVID untuk menelusuri potongan gambar dalam video. Hasilnya, terlihat bahwa cuplikan yang digunakan berupa gambaran umum kondisi perang.
Ada juga cuplikan aksi massa protes di Malaysia, serta potret Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Footage-footage tersebut digunakan sebagai ilustrasi dari narasi yang dibacakan.
Lebih lanjut, dari hasil transkrip dari informasi yang disampaikan narator, ditemukan tiga berita yang menjadi sumber narasi.
Pertama, berita dari Antaraberjudul "Malaysia Antar Bantuan Lewat Jalur Udara-laut ke Palestina". Berita yang tayang Sabtu (28/10/2023) itu membahas tentang bantuan kemanusiaan yang mulai dikirimkan Malaysia melalui Mesir pada Jumat (3/11/2023).
Berita kedua berasal dari Pos Belitung berjudul "Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia vs Malaysia, TNI Duduki Peringkat 16 di Dunia" yang tayang pada 24 Juni 2022. Isinya berupa penjabaran dan data rujukan untuk menginformasikan kekuatan militer Malaysia.
Berita terakhir merupakan produksi CNN Indonesia yang tayang pada Senin (30/10/2023) berjudul "Update Perang Hamas vs Israel: 9.521 Orang Tewas, Gaza Makin 'Sekarat'' yang membahas kondisi perang antara Hamas dan Israel.
Secara keseluruhan, informasi yang disampaikan dalam dua berita di atas merupakan penjelasan soal bantuan kemanusiaan yang dikirimkan Malaysia dan kekuatan militer Malaysia. Ini senada dengan kalimat pembuka di video.
Namun, tidak ada informasi apa pun mengenai jebolnya pertahanan Israel ataupun keterlibatan pasukan militer Malaysia.
Sementara itu, berita terakhir yang dibacakan tidak ada hubungan sama sekali dengan narasi yang disampaikan.
Jebolnya pertahanan Israel memang benar terjadi. Mengutip artikel Tirto, sistem pertahanan udara Israel (yang disebut Iron Dome) itu sempat tertembus serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).
Sementara itu, Pasukan Penjaga Perdamaian Malaysia sejauh ini belum ada yang dikirimkan ke Palestina. Dilansir dari Tempo, Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Mohamad Hasan masih menunggu keputusan PBB untuk mengirimkan pasukan yang saat ini berada di perbatasan Lebanon
Kesimpulan
Hasil dari penelusuran fakta, dapat disimpulkan tidak ada kaitan antara penjebolan pertahanan Israel dengan operasi militer Malaysia.
Pertahanan Israel (Iron Dome) memang sempat dijebol, tetapi oleh Hamas. Sementara Pasukan Penjaga Perdamaian Malaysia belum ada yang masuk ke wilayah Palestina.
Jadi, unggahan di media sosial yang mengaitkan jebolnya pertahanan Israel dengan militer Malaysia itu dikategorikan sebagai informasi yang menyesatkan tanpa keterangan tambahan (missing context).
Editor: Shanies Tri Pinasthi