Menuju konten utama

INSTO Ajak Gamer Tingkatkan Kesadaran Gejala Mata Kering

Gamer biasanya fokus menatap layar sehingga suka kurang berkedip. Ini salah satu penyebab gejala mata kering.

INSTO Ajak Gamer Tingkatkan Kesadaran Gejala Mata Kering
Dr. Nina Asrini Noor, Sp.M, Dokter Spesialis Mata, Dry Eye Service RS Mata JEC; Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar; Giring Ganesha, Ketua Penyelenggara, Piala Presiden E-Sports 2020. foto/rilis Insto

tirto.id - Mata kering adalah kondisi saat produksi air mata tidak mampu melumasi mata secara memadai, sehingga mata tidak dapat membasuh debu atau benda asing yang mengganggu mata.

Beberapa faktor penyebabnya termasuk kebiasaan mengakses gawai dalam waktu lama yang dilakukan oleh masyarakat, termasuk gamer.

Berdasarkan data Nielsen Consumer Media View, Oktober 2019, kebanyakan gamer menghabiskan waktu hingga 7 jam per hari yang 87 persen di antaranya menggunakan smartphone.

Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar melalui rilis tertulis kepada Tirto yang diterima di Yogyakarta, Kamis (30/1/2020) menjelaskan, gamer biasanya fokus menatap layar sehingga suka kurang berkedip. Ini salah satu penyebab gejala mata kering.

"INSTO ingin meningkatkan kesadaran atas gejala mata kering, seperti kondisi mata sepet, pegal dan perih. INSTO percaya bila para gamer, terutama atlet e-sports, sadar akan kondisi ini dan solusi mengatasi mata kering, bisa membantu mereka bermain lebih sehat dan berprestasi untuk Indonesia," ujarnya lagi.

Dr. Nina Asrini Noor, Sp.M; Dokter Spesialis Mata, Dry Eye Service RS Mata JEC menjelaskan, para gamer membutuhkan konsentrasi penuh pada mata mereka untuk menatap layar komputer/smartphone. Hal ini sangat memungkinkan mereka mengalami mata kering/gangguan air mata.

"Proses berkedip/blinking rate sangat penting untuk menjaga kelembapan mata. Aktivitas dengan atensi visual atau fokus tinggi dalam durasi waktu lama, seperti menatap monitor atau gawai, dapat menjadi faktor penyebab mata kering," sambungnya.

Dr. Nina mengatakan, saat gamer sedang fokus, frekuensi mata berkedip akan berkurang. Air mata pun terganggu dan timbul gejala seperti mengganjal, mudah merah berulang, berair, terasa kering, sensasi berpasir, ada kotoran mata, terasa lengket, termasuk rasa gatal yang memicu untuk mengucek mata.

"Mengemudikan kendaraan juga termasuk kegiatan dengan atensi visual tinggi, yang juga dapat menimbulkan mata lelah atau kering," jelasnya.

Ajakan bagi para gamer atas kesadaran gejala mata kering ini merupakan bagian dari dedikasi INSTO dalam mendukung Piala Presiden E-Sports 2020 yang diselenggarakan oleh IESPL.

Edukasi dan dukungan kepada para gamer diharapkan dapat membantu mereka untuk mengenali gejala-gejala mata kering yang mungkin dialami akibat fokus menatap layar.

INSTO sebagai market leader yang sudah dipercaya selama 30 tahun, dengan salah satu variannya yaitu INSTO Dry Eyes, berfungsi membantu mengatasi gejala mata kering.

INSTO sendiri adalah brand tetes mata Combiphar, perusahaan consumer healthcare Indonesia, yang memiliki visi ‘Championing a Healthy Tomorrow’.

Sementara, Giring Ganesha selaku Ketua Penyelenggara, Piala Presiden E-sports 2020 mengatakan, ada sekitar 43 juta gamer di Indonesia (Newzoo Report, The Indonesian Gamer, 2017) dan mereka memang punya kebiasaan fokus main game dan menatap layar.

"Ini memungkinkan gamer mengalami mata kering dan bisa berujung mengurangi kenyamanan nge-game. Terima kasih INSTO yang sudah siap berkomitmen untuk membantu atlet e-sports Indonesia dapat bermain lebih baik lagi, tidak hanya untuk Piala Presiden E-sports, tetapi juga turnamen turnamen tingkat nasional dan dunia kedepan," kata eks vokalis grup band Nidji itu.

Kampanye mata kering INSTO Dry Eyeducation sendiri telah dimulai sejak 2019 dan partisipasi di Piala Presiden E-sports 2020 sebagai official eye drop ini merupakan rangkaian dari kampanye tersebut.

Kedepannya, INSTO melalui varian INSTO Dry Eyes akan terus berkampanye dalam mengedukasi masyarakat mengenai gejala mata kering dan bagaimana INSTO Dry Eyes dapat berperan untuk membantu mengatasi gejala mata kering.

"Beragam upaya yang dilakukan oleh INSTO, seperti bekerja sama dengan institusi salah satunya dengan Jakarta Eye Centre dan organisasi lainnya seperti IESPL, diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia memahami gejala mata kering," tutup Weitarsa.

Baca juga artikel terkait MATA KERING

tirto.id - Marketing
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH