Menuju konten utama

Inovasi Kustomisasi Sandi dalam Produk IT Indonesia

Direktur Utama PT Indoguardika Cipta Kreasi yang juga merupakan praktisi bisnis teknologi informasi (IT), Agung Setia Bakti, mengungkapkan bahwa produk enkripsi (sandi) antisadap Indonesia lebih unggul dalam kemampuan kustomisasi (penyesuaian) dibandingkan alat keamanan buatan negara lain.

Inovasi Kustomisasi Sandi dalam Produk IT Indonesia
Petugas mengoperasikan komputer dengan latar belakang peta jakarta di ruangan smart city, balai kota dki jakarta, minggu (10/4). Wisata balai kota membolehkan warga untuk datang dan melihat ruang kerja pemprov dki jakarta, serta mengetahui berbagai macam informasi mengenai kota jakarta, mulai dari sejarah gedung balai kota, gubernur yang pernah memimpin, sampai perkembangan kota jakarta terkini. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

tirto.id - Direktur Utama PT Indoguardika Cipta Kreasi yang juga merupakan praktisi bisnis teknologi informasi (IT), Agung Setia Bakti, mengungkapkan bahwa produk enkripsi (sandi) antisadap Indonesia lebih unggul dalam kemampuan kustomisasi (penyesuaian) dibandingkan alat keamanan buatan negara lain.

Agung menjelaskan bahwa aplikasi produk Indonesia sudah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan dari klien. Ia memaparkan bahwa perusahaan-perusahaan sejenis dari luar negeri biasanya tidak tertarik untuk memasarkan produk kustomisasi (customizable) karena sifatnya masih kurang menguntungkan (profitable).

"Kalaupun ada, pasti dikenai biaya yang besar," kata Agung, di sela-sela perekrutan pemrogram (programmer) di PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Jakarta di Semarang, Senin, (11/4/2016).

Agung menjabarkan bahwa perusahaan yang dipimpinnya itu menawarkan konsep kustomisasi hingga level algoritme enkripsi dalam alat antisadap yang diproduksinya. Jika calon klien memiliki algoritme enkripsi sendiri, menurut dia, mereka bisa menanamkannya di dalam produk ICK.

"Perusahaan Eropa dan Amerika sulit melakukan hal itu karena sangat kaku dengan patron (pola) yang ada," ujarnya.

Keunggulan dalam kustomisasi tersebut, lanjut Agung, membuat produknya diminati oleh para calon klien dan mitra. Mereka berkesempatan untuk memiliki beragam opsi dalam mengoptimalkan teknologi antisadap tersebut dalam sistem yang sudah berjalan.

"Kenapa kustomisasi diperlukan? Kustomisasi untuk memberikan pengamanan lebih selain untuk menyesuaikan kebutuhan klien," tandasnya.

Jika menggunakan algoritme enkripsi standar, menurut Agung, bisa jadi lembaga-lembaga intelijen, seperti NSA (National Security Agency) Amerika Serikat, sudah punya "fallback key"-nya atau semacam "master key" yang bisa membuka berbagai macam algoritme standar yang beredar di pasaran.

Agung memaparkan bahwa PT ICK adalah salah satu perusahaan keamanan informasi yang berhasil melakukan inovasi di bidang teknologi antisadap. Bahkan, inovasinya tersebut dia klaim mempunyai daya kompetitif lebih daripada produk serupa dari negara lain.

"Konsep kustomisasi membuat produk ICK menarik karena lebih adaptif," kata alumnus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

Selain kustomisasi produk buatannya, ICK juga mengembangkan modul-modul "authenticated encryption" untuk ditanam di berbagai sistem klien agar aman dari bahaya manipulasi data dan penyadapan. (ANT)

Baca juga artikel terkait ANTI SADAP atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra