tirto.id - Awan panas guguran teramati dari puncak Gunung Merapi pada Jumat (4/6/2021) pukul 01.36 WIB. Luncuran awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 132 detik.
Saat guguran awan panas terjadi, cuaca di sekitar Gunung Merapi tampak berkabut, dan estimasi guguran awan panas mencapai jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, meski tingkat aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan saat ini masih masuk fase erupsi efusif, tetapi status Gunung Merapi masih tetap berada di level III atau siaga sejak 5 November 2020.
Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
04-06-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 67-73 %, dan tekanan udara 567-708 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
● Teramati 2 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1000 meter ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Awan Panas Guguran
(Jumlah : 1, Amplitudo : 40 mm, Durasi : 132 detik)
■ Guguran
(Jumlah : 41, Amplitudo : 3-20 mm, Durasi : 11-97 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 2, Amplitudo : 6-7 mm, Durasi : 11-16 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 13, Amplitudo : 3-22 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 5-14 detik)
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 2, Amplitudo : 32-51 mm, Durasi : 11-16 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH