Menuju konten utama

Indonesia Dapat Rp10.578 Triliun jika Hilirisasi 3 Sektor Ini

"Joko Widodo memprediksi angka penerimaan negara bisa mencapai USD 715 miliar atau setara Rp10.758 triliun jika hilirisasi sektor CPO, minerba dan SDA."

Indonesia Dapat Rp10.578 Triliun jika Hilirisasi 3 Sektor Ini
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2023 di Jakarta, Senin (6/2/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id -

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar hilirisasi dilaksanakan di tiga sektor diantaranya minyak dan batu bara (minerba), minyak dan gas (migas) dan kelautan. Ia memprediksi angka penerimaan negara bisa mencapai 715 miliar dolar AS atau setara Rp10.758 triliun (kurs 15.046 per dolar AS).

"Sekali lagi saya minta dukungan dari OJK mengenai ini, gimana memberikan sosialisasi pentingnya hilirisasi. Karena proyeksi dampak hilirisasi dari minerba, migas, dan kelautan bisa sampai angka 715 miliar dolar AS dan lapangan kerja yang terbangun bisa 9,6 jutat. Besar sekali. Inilah yang akan terus kita kejar," jelas Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Jokowi menyatakan, dengan mendorong dan mempercepat hilirisasi semua komoditas seperti CPO, minerba, migas dan sumber daya alam, diharapkan bisa menjadi batu loncatan ke depan. Hilirisasi menjadi kunci bagi Indonesia menjadi negara maju.

Salah satu contoh, penyetopan ekspor nikel membuat pendapatan negara melalui hilirisasi nikel meningkat hingga 30 miliar dolar AS dari yang sebelumnya hanya 1,1 miliar dolar AS. Oleh karena itu, pemerintah secara bertahap akan melakukan hilirisasi komoditas timah, tembaga, emas, gas alam, hingga sumber daya alam di laut.

Jokowi mencontohkan Indonesia bisa melakukan hilirisasi komoditas di sektor kelautan dan perikanan, sebab kaya dengan sumber daya alam. Tentunya berpotensi besar untuk mempercepat Indonesia menjadi negara maju melalui hilirisasi

"Jangan lupa yang namanya sumber daya alam laut kita ini akan memberikan nilai tambah yang besar kalau juga kita hilirkan. Ingat bahwa 2/3 Indonesia ini adalah air, laut, samudra. Luas lautan kita 3,25 juta kilometer. Besar sekali. Potensinya belum kita apa-apakan," Katanya

Jokowi mengatakan Indonesia merupakan eksportir nomor satu bahan mentah rumput laut. Sementara China importir nomor satu bahan mentah rumput laut. Akan tetapi, Indonesia eksportir ketiga agar-agar, sedangkan Tiongkok eksportir pertama.

Padahal secara bahan baku rumput laut, Indonesia nomor satu. Oleh karena itu, Jokowi ingin Indonesia meniru Tiongkok dalam hilirisasi komoditas kelautan.

Selain itu, Jokowi menyebut Indonesia kaya dengan komoditas perikanan seperti ikan tuna, cakalang dan tongkol besar. Indonesia berada di peringkat pertama, tetapi Indonesia impor di peringkat pertama dalam hal tepung ikan.

"Kita ini eksportir nomor satu tuna, cakalang, tongkol segar tapi sekaligus importir juga nomor satu tepung ikan. Lucu sudah. Dorong keluar dan kita impor dalam bentuk tepung ikan," kata Jokowi. “Apa gak bisa sih kita menghilirkan ini mengindustrialisasikan ikan kita jadi tepung ikan. Sesulit apa? Apa sulit banget sih? ndak.”

Baca juga artikel terkait EKBIS atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - News
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat