tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas hasil kunjungan kerjanya ke negara Nigeria. Retno mengaku bahwa dirinya telah menyampaikan kepada Plt Presiden Nigeria, Yemi Osinbajo untuk melakukan perdagangan bilateral secara langsung.
Retno menjelaskan selama ini perdagangan antara Indonesia dengan Nigeria banyak dilakukan melalui pihak ketiga. “Oleh karena itu, kita ingin melakukan perdagangan yang sifatnya langsung termasuk perdagangan di bidang Migas," kata Retno di halaman komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Pasalnya, kata Retno, perdagangan secara langsung akan memberikan keuntungan lebih banyak bagi Indonesia dan Nigeria. "Beliau setuju bahwa untuk perdagangan ini sebaiknya kita jajaki perdagangan yang sifatnya langsung, sehingga akan memotong dan dari segi harga juga," jelas Menlu.
Ia mengatakan, produk-produk asal Indonesia yang diekspor ke Nigeria antara lain minyak sawit mentah, mebel, dan produk garmen. Sementara Indonesia, kata dia, akan mengimpor BBM dari Nigeria.
Kendati demikian, menurut dia, ada sejumlah perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Nigeria, salah satunya pabrik mi instan. Untuk total perdagangan Indonesia dan Nigeria pada 2016 tercatat sebesar 1,5 miliar dolar AS.
Selain itu, Retno menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia, juga akan menindaklanjuti rencana pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) untuk meningkatkan nilai perdagangan baik dengan Nigeria maupun dengan negara-negara Afrika lain.
"Bulan depan akan ditindaklanjuti oleh pak Menteri Perdagangan masuk ke Nigeria untuk mulai membahas mengenai masalah PTA ini dan kemarin juga Nigeria sudah memberikan dukungan kepada Indonesia untuk pencalonan Indonesia di Dewan Keamanan PBB," kata Retno dikutip dari Antara.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto