Menuju konten utama

Indonesia Agendakan Buka Penerbangan Langsung ke Rusia

Dubes Wahid telah mengagendakan bertemu pihak management Garuda Indonesia malam ini guna membahas teknis rencana pembukaan penerbangan langsung ke Rusia.

Indonesia Agendakan Buka Penerbangan Langsung ke Rusia
Pesawat Garuda Indonesia.foto/shutterstcok

tirto.id - Pemerintah Indonesia berniat membuka penerbangan langsung dari Indonesia menuju Moskow, Rusia. Dilakukannya hal itu untuk menarik lebih banyak wisatawan asal Rusia berkunjung ke Indonesia.

Dubes RI untuk Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan selama ini penerbangan dari Indonesia menuju Moskow harus memakan waktu 24 jam, karena harus transit di negara lain.

"Selama ini kita kalau ke Rusia harus transit ke negara ketiga dan bisa memakan waktu 24 jam. Padahal jika ada penerbangan langsung hanya memakan waktu 11 jam," kata Wahid Supriyadi di Kementerian Luar Negeri (Kemendagri), Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Terkait dengan rencana itu, Dubes Wahid telah mengagendakan bertemu pihak management Garuda Indonesia malam ini guna membahas teknis rencana tersebut.

"Alhamdullilah Garuda sudah ada komitmen untuk terbang ke Moskow," kata Dubes Wahid dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Wahid mengatakan bahwa nantinya pesawat Garuda Indonesia akan dijadwalkan terbang tiga kali seminggu ke Rusia. Dua kali dari Denpasar dan satu kali dari Jakarta selambat-lambatnya Agustus tahun ini.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata, pada tahun 2016, sekitar 85 ribu turis Rusia berkunjung ke Indonesia. Sementara tahun 2017, Indonesia memasang target untuk menarik 100 ribu wisatawan dari Rusia. Hingga April 2017, tercatat sebanyak 45 wisatawan dari Rusia telah berkunjung ke Indonesia.

Namun demikian, Dubes Wahid mengatakan bahwa jumlah tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Thailand yang bisa mencapai 1,5 juta dalam satu tahunnya karena didukung oleh adanya rute penerbangan langsung dari negara tersebut ke Rusia.

"Kalau Garuda terbang, bukan hanya membawa manusia tapi juga buah-buahan tropis dan sayuran yang menjadi barang eksotik di Rusia," kata Dubes Wahid.

Ia mengatakan, pembukaan penerbangan langsung tidak hanya membuka pintu pariwisata, tetapi sekaligus membuka peluang perdagangan produk buah sayuran dan buah ke Rusia.

Terkait dengan embargo dari Uni Eropa dan Amerika, Rusia akan membalas dengan menghentikan impor produk buah dan sayuran serta produk susu dari negara tersebut. Hal tersebut menawarkan peluang yang besar bagi produk buah dan sayuran dari Indonesia.

"Produk-produk ini harus diangkut dengan cargo udara, tak mungkin dengan kapal karena bisa busuk," kata Wahid.

Menurut Dubes, satu pesawat Garuda Indonesia bisa mengangkut hingga lima ton produk-produk tersebut.

Wahid menjelaskan, buah-buahan tropis dan sayuran menjadi barang langka di Rusia. Hal itu dikatakan berdasarkan pengalamannya membeli satu biji buah rambutan yang dihargai 20 ribu rupiah di pasar Rusia.

Baca juga artikel terkait PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto