tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini Senin (21/8/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.757 sampai dengan 6.954.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya menuturkan, awal pekan pola gerak IHSG terlihat masih berada dalam fase konsolidasi di tengah maraknya rilis kinerja emiten semester I. Dia menilai kondisi tersebut berpotensi terkoreksi wajar didukung terjadinya capital outflow yang telah tercatat selama Agustus.
Kemudian, dia menilai sentimen dari fluktuasi nilai tukar Rupiah tetap membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Tetapi dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur tren naik (uptrend) .
"Sehingga momentum tekanan dapat dimanfaatkan melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang," katanya.
Berikut beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini:
- BBRI
- ICBP
- JSMR
- BBCA
- ASRI
- EXCL
- AALI
Sementara itu, Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih melihat pekan ini, pada 21-25 Agustus 2023, IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung melemah dalam range 6.815-6.910. Kemudian, dia menuturkan ada beberapa sektor yang kurang diuntungkan dengan tren suku bunga tinggi, yaitu sektor properti dan konstruksi.
Berikut saham dan trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal untuk pekan depan 21-25 Agustus 2023:
(Buy) INDF di area Rp7.050 dengan target harga pada resistance di level Rp7.275 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp6.900.
(Buy) MEDC di area Rp1.070 dengan target harga pada resistance di level Rp1.130 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.010.
(Buy) ITMG di area Rp28.050 dengan target harga pada resistance di level Rp29.250 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp27.500.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin