tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/3/2022). Posisi IHSG diperkirakan berada di rentang 6.823 sampai dengan 6.996
Sebelumnya, IHSG berada di zona hijau pada sesi penutupan perdagangan Rabu kemarin. Indeks ditutup naik 74,21 poin (1,07 persen) pada level 6.992 dari penutupan sebelumnya.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG tengah menunjukkan mencetak rekor kembali. Peluang kenaikan jangka pendek masih cukup besar yang ditunjang oleh rilis data perekonomian.
"Sehingga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG," kata William dalam risetnya, Kamis (17/3/2022).
Selain itu, arus deras capital inflow secara year to date yang tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya:
- UNVR
- ASII
- BBNI
- AALI
- TLKM
- AKRA
- ITMG
- ASRI
Di sisi lain, Analis Senior Pasar Modal PT Samuel Sekuritas Indonesia, Yosua Zisokhi juga melihat prospek saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) Tbk (MTEL) memiliki potensi bagus untuk dicermati.
"Saham MTEL layak dikoleksi di harga sekarang,” katanya kepada Tirto.
Yosua mengemukakan, secara fundamental MTEL cukup baik dan masih memiliki peluang untuk bergerak naik. Hal ini karena saham MTEL cukup murah secara valuasi.
Tahun lalu, MTEL memperoleh dana initial public offering (IPO) sebesar Rp18,8 triliun. Dengan dana IPO sebesar itu, akan sangat mudah diolah oleh MTEL untuk memperoleh menara baru guna mendapatkan pundi-pundi pendapatan ke depan.
"Menurut saya, ini membuat saham MTEL layak dikoleksi di harga sekarang,” katanya.
MTEL membukukan pertumbuhan pendapatan tahun 2021 sebesar 11 persen menjadi Rp6,87 triliun, jika dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp6,18 triliun. MTEL juga berhasil meningkatkan EBITDA pada 2021 mencapai Rp5,18 triliun, meningkat 23,9 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp4,18 triliun.
Selain itu, MTEL juga melakukan banyak efisiensi, terutama dari depresiasi. Itu membuat laba bersih MTEL meningkat signifikan mendekati 130 persen menjadi Rp1,38 triliun, dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp602 miliar. Ini diikuti margin laba bersih MTEL yang meningkat mencapai 20,1 persen tahun lalu, dari sebesar 9,7 persen pada tahun 2020.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri