Menuju konten utama

IHSG Dibuka Stagnan di Level 6.915, Ini Faktor Pendorongnya

IHSG dibuka stagnan di level 6.915 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Senin (2/5/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.920 dan terendah di level 6.908.

IHSG Dibuka Stagnan di Level 6.915, Ini Faktor Pendorongnya
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.915 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Senin (2/5/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.920 dan terendah ada di level 6.908.

Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp263 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.829 triliun. Selain itu, setidaknya ada 150 saham yang bergerak menguat dan 95 saham melemah, sementara sisanya 221 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih. memperkirakan IHSG pada hari ini akan bergerak mixed dalam range 6.875 – 6.970. Setelah perdagangan Jumat pekan lalu (28 April 2023) IHSG ditutup melemah sebesar -0,43 persen atau -29,76 poin di level 6.915.

Pergerakan indek dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia hingga kuartal-I 2023 tercatat tumbuh 20,2 persen YoY mencapai sebesarRp 177 triliun.

Investasi asing dilaporkan paling banyak di industri logam dasar, barang logam sebesar 2,9 miliar dolar AS dan pada sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar 1,21 miliar dolar AS. Investasi terbesar masuk ke dalam negeri adalah dari Singapura dengan total nilai investasinya mencapai 4,3 miliar dolar AS.

Dari mancanegara, NBS Manufacturing PMI China pada periode April 2023 tercatat pada level 49,2 turun dibanding periode sebelumnya yang berada di level 51,9. Adapun NBS Non Manufacturing PMI pada periode April 2023 tercatat turun menjadi 56,4 dari sebelumnya sebesar 58,2, namun level tersebut masih pada zona ekspansi.

Dari Korea Selatan melaporkan inflasi turun menjadi 3,7 persen YoY pada April 2023, lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 4,2 persen YoY. Secara periode bulanan, inflasi tercatat berada di level yang sama dari sebelumnya yakni 0,2 persen MoM.

Baca juga artikel terkait IHSG DIBUKA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang