tirto.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengakui temuan World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, bahwa saat ini ada sekitar 70 persen dari kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di dunia itu dinyatakan positif adenovirus.
Meski demikian, IDAI masih menilai temuan WHO tersebut belum tentu benar.
”Ya betul. Itulah sebabnya saat ini dugaan mengarah ke adenovirus. Tapi belum pasti juga karena ketika diperiksa kerusakan hatinya kurang cocok bahwa itu disebabkan adenovirus. Jadi apakah itu penyebab langsung atau hanya koinsiden,” kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastrohepatologi IDAI, Muzal Kadim kepada Tirto, Kamis (12/5/2022).
Dia kemudian menuturkan, IDAI telah membuat alur untuk penapisan serta rujukan rumah sakit (RS) untuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Dalam alur itu, bila memenuhi kriteria probable cases atau suspek akan diperiksa adenovirus juga.
“Masalahnya yang bisa memeriksa adenovirus masih sangat terbatas,” ungkap Muzal.
Di samping itu, lanjut dia, IDAI mengimbau agar masyarakat menjaga kondisi anak-anaknya. Dengan cukup minum, cukup istirahat, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
Berikut imbauan IDAI agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan infeksi hepatitis akut misterius:
- Lewat saluran cerna: mencuci tangan, minum air yang dimasak, alat makan tidak bersama dengan anak yang sakit, dan lain-lain;
- Lewat saluran napas: melanjutkan protokol kesehatan COVID-19 yang sudah berjalan.
“Karena penyebab pasti [hepatitis akut misterius] belum diketahui,” pungkas Muzal.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri