tirto.id - Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, serta Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia, menggelar I-PLAN Food Design Challenge.
Acara ini merupakan kompetisi tingkat nasional dalam bidang inovasi bisnis untuk meningkatkan nilai gizi dan mutu makanan yang digelar oleh Innovation Factory.
Kompetisi ini telah menghasilkan 5 inovasi produk makanan terbaik untuk membantu mengurangi masalah stunting pada anak berusia di bawah dua tahun dan anemia pada ibu hamil, ibu menyusui, dan remaja.
Kompetisi yang bertemakan “Inovasi dalam Food Design” ini diadakan untuk mencari dan memperkuat inovasi produk makanan lokal, dengan memberikan bantuan teknis, dana pembinaan, serta kemudahan akses pada institusi keuangan dan fasilitas pasar bagi pengusaha makanan lokal yang berhasil melakukan inovasi.
I-PLAN Food Challenge dimulai pada Oktober 2019, dilanjutkan dengan roadshow ke empat kota yaitu Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya, dan diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari startup, institusi, organisasi, asosiasi dan UMKM.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, 10 finalis tampil dalam final pitching day yang diadakan pada tanggal 13 Desember 2019 di Jakarta, di mana akhirnya terpilih 5 finalis dengan inovasi makanan terbaik.
“Kami bersyukur dengan begitu besarnya antusiasme masyarakat dalam mengikuti I-PLAN Food Design Challenge tahun ini, di mana kami telah menerima hampir 300 proposal. Kami melihat bahwa nilai gizi dan mutu makanan masih menjadi tantangan terbesar bagi negara berkembang seperti Indonesia, dan sangat penting memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat terlibat dalam memecahkan masalah ini,” kata Ravi K Menon, Country Director, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia, dalam rilis yang diterima Tirto, Senin (16/12/2019).
Ia menambahkan, “Melalui I-PLAN Food Design Challenge, kami berharap kedepannya akan semakin banyak inovasi produk makanan yang bernutrisi dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.”
Dalam final pitching day, yang diselenggarakan di BLOCK71, Jakarta, 10 finalis mempresentasikan inovasi produk makanan yang telah mereka kembangkan di hadapan para dewan juri yang berasal dari GAIN, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan perwakilan dari swasta.
Tahun ini, I-PLAN Food Design Challenge mencari inovasi produk makanan siap santap dan siap masak yang menggunakan bahan dasar produk air laut maupun air tawar, seperti ikan, rumput laut, kerang-kerangan, udang, dan cumi.
Bahan-bahan ini kaya akan nutrisi seperti protein, zat besi, kalsium, dan zinc, yang merupakan komponen penting untuk kesehatan.
Setelah melewati proses penjurian, dan disepakati oleh para juri, Biskuit Ikan Gabus Kelor, I-Fit Serealikan, Hokky Mie, Purulla, dan Uni Urchin berhasil menjadi 5 finalis dengan inovasi produk makanan terbaik, dan mendapatkan dana pengembangan senilai total Rp1 miliar.
Selain itu, mereka juga memperoleh kesempatan untuk mengembangkan produk melalui mentoring secara eksklusif dari Temasek Polytechnic College Singapore dan pendistribusian produk pada gerai-gerai ternama di Indonesia.
“Indonesia kaya akan sumber daya maritim, namun kita belum memaksimalkan pemanfaatan sumber daya tersebut. Ke depannya, kita perlu untuk memanfaatkan sumber daya ini sebaik mungkin dan menemukan metode yang baik agar dapat menghasilkan produk yang mudah didapatkan oleh semua lapisan masyarakat,” ucap Artati Widiarti, Senior Analis Pengembangan Pasar, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 261 juta jiwa, Indonesia yang merupakan negara terbesar keempat di dunia, telah berhasil melakukan pembangunan di berbagai sektor.
Tingkat kesejahteraan meningkat dan tingkat kemiskinan telah turun hingga di bawah 10 persen. Namun, Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, termasuk masalah dalam bidang gizi.
Berdasarkan data tahun 2018 dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), masih terdapat sekitar 48,9% ibu hamil menderita anemia dan 30,8 persen anak balita menderita stunting.
Untuk mencegah dan mengurangi penderita stunting dan anemia, pemerintah melakukan berbagai upaya, termasuk melaksanakan program peningkatan gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan remaja, serta program lainnya agar makanan-makanan bergizi mudah didapatkan.
Melalui I-PLAN Food Design Challenge, diharapkan akan semakin banyak inovasi produk-produk makanan bernutrisi yang lezat, terjangkau, dan mudah didapatkan oleh masyarakat.
“Masalah stunting dan anemia dapat terjadi akibat keterbatasan ekonomi, ketersediaan bahan pangan, dan kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya kandungan nutrisi pada makanan. Oleh karena itu kami sangat mengapresiasi diselenggarakannya I-PLAN Food Design Challenge, yang dapat menghadirkan inovasi-inovasi produk makanan olahan yang bernutrisi, lezat, dengan harga terjangkau dan mudah ditemukan,” ucap salah satu dewan juri, Bonnie Susilo, CMO Ultra Indonesia.