Menuju konten utama

Hendra/Ahsan Kalah, Tantangan Indonesia Makin Berat

Kekalahan yang kedua kalinya di penyisihan grup, bukan hanya menghentikan Hendra/Ahsan melangkah lebih jauh di Olimpiade 2016, namun memupus harapan meraih medali emas di ganda putra yang selama ini menjadi andalan Indonesia.

Hendra/Ahsan Kalah, Tantangan Indonesia Makin Berat
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kiri) bersama Hendra Setiawan (kanan). Antara foto/Rosa Panggabean.

tirto.id - Pasangan ganda putra Hendra/Ahsan diharapkan dapat menyumbang medali pada Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 yang berlansung di Brazil. Namun, asa tersebut berhenti setelah pasangan ganda putra peringkat dunia itu dikalahkan pasangan Cina pada pertandingan terakhir penyisihan grup.

Kekalahan Hendra/Ahsan tersebut sekaligus membuat misi kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dalam melanjutkan tradisi medali emas yang terputus pada Olimpiade 2012, mendapat ujian berat.

Kekalahan yang kedua kalinya di penyisihan grup tersebut, bukan hanya menghentikan Hendra/Ahsan melangkah lebih jauh di Olimpiade 2016, namun memupus harapan meraih medali emas di ganda putra yang selama ini menjadi andalan Indonesia.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat Indonesia, terutama para penggemar bulu tangkis di Tanah Air karena kita tidak bisa meraih medali di nomor ganda putra ini,' kata pelatih ganda putra Indonesia Herry Pirngadi.

Menurut dia, Hendra/Ahsan seharusnya bisa lebih tenang menghadapi persaingan berat di Olimpiade itu.

Tersisihnya Hendra/Ahsan menjadi tantangan berat bagi pemain-pemain Indonesia lainnya yang masih bertahan di Olimpiade 2016, untuk bisa menambah perolehan medali.

Setelah target di ganda putra terlepas, fokus target yang paling berpeluang meraih medali emas adalah pada ganda campuran, di mana pasangan Indonesia Ahmad Tontowi/Lilyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil lolos ke babak perempat final.

Lilyana Natsir yang merupakan pemain senior dalam tim bulu tangkis Indonesia menyatakan bahwa ia bersama Tontowi siap untuk misi meraih medali emas Olimpiade tahun ini.

"Kami akan berusaha maksimal, tapi tetap berusaha tenang dan menikmati pertandingan ini," katanya.

Kekalahan di ganda putra, menurut Lilyana, tidak akan menyurutkan semangatnya bersama Tontowi di Olimpiade.

Ahmad Tontowi/Lilyana, ganda campuran peringkat tiga dunia, juga didukung oleh rekannya Praveen Jordan/Debby Susanto yang lolos sebagai runner up Grup A.

Pada ganda putri, Indonesia masih melihat peluang dari Greysia Polii/Nitya Krishinda yang tampil mulus di penyisihan grup dan lolos ke perempat final sebagai juara grup.

Di tunggal putra, Tommy Sugiarto akan tampil pada pertandingan kedua penyisihan grup, Minggu, sedangkan di tunggal putri, Lindaweni sulit lolos ke babak selanjutnya setelah kalah pada pertandingan pertama.

Kontingen Indonesia sejauh ini sudah mengantongi dua medali perak yang diraih dari cabang angkat besi.

Dengan dua perak itu, dalam peringkat umum perolehan medali Indonesia berada di urutan ke-45 dari 205 negara peserta.

Secara umum, Amerika Serikat makin mengukuhkan posisinya di urutan teratas dengan 21 medali emas, 15 perak, 19 perunggu.

AS mulai meninggalkan Tiongkok yang masih berada di urutan kedua dengan 13 medali emas.

Perburuan medali masih akan berlanjut, terutama pada cabang atletik yang menyediakan banyak medali.

Di cabang itu, Indonesia diwakili dua atlet, yakni Sudirman Hadi pada nomor lari 100 meter putra serta Maria Londa pada lompat jauh putri.

Sudirman sudah berlomba pada babak heat, namun catatan waktunya 10,70 detik tidak cukup untuk maju ke babak berikutnya, sedangkan Maria Londa dijadwalkan berlomba pada 16 Agustus mendatang.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE RIO DE JANEIRO 2016

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz

Artikel Terkait