Menuju konten utama

Hati-hati dengan Kanker Hati

Penyakit kanker hati termasuk penyakit yang mematikan karena peluang sembuhnya sangat kecil. Namun, penyakit ini bisa dicegah sejak usia dini dengan gaya hidup yang sehat. Tidak merokok hingga minum-minuman beralkohol merupakan cara-cara untuk menghindarinya.

Hati-hati dengan Kanker Hati
Operasi bedah pengangkatan kanker hati. SHUTTERSTOCK

tirto.id - Foto Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua bersama sosok pasien yang setengah terbaring sambil mengacungkan jempol, dengan alat medis selang yang masih menempel ke leher sempat tersebar di media sosial beberapa waktu lalu. Sosok itu tak lain Sutan Bhatoegana yang membuat banyak orang pangling.

Politikus Partai Demokrat itu dahulu kondisi badannya gemuk, dengan sorot mata yang terang, selalu bersemangat saat berbicara, kini terbaring lemah di Bogor Medical Center dengan kondisi sangat kurus. Sutan sedang berjuang melawan penyakit kanker hati.

Apa itu kanker hati? American Cancer Society mendefinisikan kanker hati sebagai kondisi saat sel-sel yang terdapat di bagian hati manusia mulai tumbuh dengan tak terkontrol. Kondisi tersebut serupa dengan awal mula pertumbuhan kanker di bagian tubuh lain, dan sulit untuk mendeteksi secara dini karena gejala yang akan dirasakan oleh tubuh baru muncul saat kanker telah tumbuh dalam taraf yang sudah cukup parah.

Meski susah dideteksi, namun ada tanda-tanda awal yang bisa dipakai untuk mengendus seseorang mulai terjangkit kanker hati. Gejala-gejala itu antara lain kehilangan berat badan secara drastis, hilang selera makan, gampang kenyang meskipun baru makan dalam porsi yang sedikit, dan pusing atau muntah-muntah.

Gejala lainnya antara lain membesarnya ukuran hati sehingga terasa ada yang berbeda di dalam perut bagian bawah tulang rusuk sebelah kanan. Pembesaran juga dialami limpa sehingga akan terasa beban lebih dan sakit di bagian bawah tulang rusuk sebelah kiri. Rasa sakit kemudian menjalar ke area perut dan tulang belikat sebelah kanan. Cairan di perut bertambah banyak, yang menjadi penyebab mual, beberapa bagian tubuh terasa gatal-gatal, dan bola mata berubah kekuning-kuningan.

Munculnya gejala kanker hati, dalam tahap sedang maupun dalam kondisi yang terparah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor dan khusus penyakit ini bisa merentang dari faktor gender hingga kebiasaan hidup.

Kedua gender memang berpotensi terkena kanker hati, namun menurut catatan yang dikutip American Cancer Society, penyakit yang dalam dunia medis disebut Hepatocellular carcinoma itu lebih banyak menyerang laki-laki ketimbang perempuan. Penyakit kanker hati awal mulanya disebabkan saat seseorang terpapar virus hepatitis B maupun C. Termasuk saat hati si penderita terkena autoimun dan kondisinya melemah.

Saat makin parah, virus hepatitis B maupun C bsia menimbulkan sirosis alias peradangan, kerusakan, dan kematian sel hati. Sirosis membuat hati mengalami pengerasan, ukurannya mengecil, dan terjadi penurunan fungsi hati. Jika dibiarkan lebih lanjut, sirosis inilah yang kemudian berkembang menjadi kanker hati. Infeksi virus hepatitis B maupun C membutuhkan puluhan tahun hingga menjadi sirosis, atau dengan kata lain. Namun, virus ini bekerja dengan diam-diam, dan biasanya baru ketahuan saat kondisi pasien sudah cukup parah.

Penyakit ini bisa diperparah dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan minum-minuman keras dan juga masalah obesitas. Hal ini dikarenakan kondisi obesitas menandakan jumlah lemak di tubuh seseorang terlalu banyak dan berisiko tinggi menyebabkan kondisi hati yang melemah menjadi awal munculnya sirosis.

Diabetes tipe 2 juga terbukti meningkatkan risiko kanker hati. Faktor ini lagi-lagi tak lepas dari kebiasaan pasien yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dan/atau pola makan yang buruk dan menyebabkan obesitas.

Faktor penyebab yang terakhir adalah kebiasaan merokok. Konsumsi tembakau terbukti meningkatkan risiko kanker hati. Mantan perokok memang memiliki risiko yang lebih rendah dari perokok aktif, tapi kedua jenis perokok itu memiliki risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tak pernah merokok. Persoalannya, setelah orang terkena penyakit ini bagaimana peluang sembuhnya?

Infografik hati-hati dengan kanker hati

Peluang Kanker Hati

Kanker hati salah satu jenis kanker yang paling populer di dunia. Penyakit ini masuk daftar keenam yang paling sering menyerang manusia dan penyebab kedua kematian akibat kanker. Sejumlah orang ternama telah meregang nyawa karena kanker hati, salah satunya adalah musisi legendaris asal Inggris David Bowie. Tokoh lainnya yakni Alex Gunnes, aktor kenamaan yang membintangi film Lawrence of Arabia (1962), keduanya berasal dari Inggris.

Menurut data Globocan, pada 2012 terdapat 782.451 penderita kanker hati di seluruh dunia, sebanyak 18.121 penderita berasa dari Indonesia atau 2,3 persennya. Secara global, kanker hati telah menyebabkan sebanyak 745.533 kematian, sedangkan di Indonesia menyebabkan 17.175 pasien meregang nyawa.

Pada 2013 terdapat kurang lebih 300.000 kematian akibat keganasan kanker hati, penyebab awalnya diakibatkan oleh penyakit hepatitis B. Sedangkan jumlah yang sedikit lebih banyak yakni 343.000 lainnya akibat terpapar virus hepatitis C, dan sebanyak 92.000 korban meninggal akibat kebiasaan minum-minuman beralkohol yang berlebihan.

Berdasarkan laporan American Cancer Society, penderita kanker memiliki waktu 5 tahun tingkat kelangsungan hidup. Meski demikian angka itu hanya lah rata-rata dari tingkat kelangsungan hidup penderita kanker hati yang sesungguhnya amat beragam. Dengan kata lain, penderita kanker yang bisa melewati 5 tahun pertamanya juga banyak. Semua tergantung jenis penyebaran kankernya, dan levelnya.

Bila kondisinya di seputar hati dan berada di level I, II, atau maksimal III, kemungkinan memiliki waktu 5 tahun kelangsungan hidup kurang lebih 30,5 persen. Jika sudah mencapai tahap IIIC dan IV A alias kanker sudah menyebar hingga dekat kelenjar getah bening, maka kemungkinannya turun menjadi 10,7 persen. Sedangkan jika kanker sudah mencapai level IVB, maka tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun si penderita tinggal 3,1 persen.

Penderita kanker hati rata-rata mereka yang menginjak usia 55 hingga 65 tahun atau masa-masa hati menunjukkan tanda-tanda mulai melemah. Demi menghindari kanker hati di hari tua, satu-satunya jalan pencegahan adalah dengan menginvestasikan masa muda agar menjalani gaya hidup sehat. Kalau bukan kita yang menyayangi tubuh kita sendiri, siapa lagi?

Baca juga artikel terkait KANKER atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Suhendra