tirto.id - Roger Federer berhasil melaju ke ronde 2 (babak 32 besar) Wimbledon 2019 setelah menang 3-6, 6-1, 6-2 dan 6-2 atas petenis Afrika Selatan, Lloyd Haris. Bermain di Centre Court, All England Lawn Tenis and Croquet Clubs, London, Selasa (2/7/2019) waktu setempat, Federer yang kehilangan set pembuka, membalas di 3 set berikutnya.
Dilansir dari SkySport, kegagalan Federer dalam memenangi set pembuka di Wimbledon 2019, menjadi yang pertama bagi petenis berkebangsaan Swiss itu sepanjang 17 tahun kariernya.
Penonton, yang belum dapat melupakan keajaiban Cori Gauff, saat menumbangkan Venus Williams, berharap Lloyd Haris mampu memutus rekor Federer tersebut.
Di set pembuka, Lloyd Haris, secara mengejutkan mampu mematahkan serangan-serangan Federer dan mengamankan set pertama dalam waktu 29 menit saja. Ia pun secara konsisten membuat pukulan servis yang memiliki kecepatan 130 mph.
Namun, Roger Federer, yang bertekad menjadi pemain yang mampu meraih 9 gelar Wimbledon, langsung bangkit dan membalikkan keadaan. Langkah itu pun dipermudah ketika Lloyd Haris, mengalami cedera di set ke-3, dan semakin parah di set ke-4.
Sementara itu, dilansir BBC, Roger Federer yang berusaha tampil maksimal sejak set pertama, kesulitan mengembangkan permainan di awal pertandingan. Ia pun merasa aneh dengan bola yang disebutnya melaju lambat kendati telah dipukul dengan keras.
"Saya berjuang sejak awal. Saya merasa agak beku, kaki saya tidak mau. Saya merasa berat di luar sana, bola tidak pergi ketika saya memukulnya dan dia memukulnya besar,” kata Roger Federer, dikutip BBC.
Namun, ketika ia kembali menemukan permainan terbaiiknya, pukulan-pukulannya pun tak dapat dibendung oleh Lloyd Haris.
Dikutip BBC, Lloyd Haris yang mencoba menghentikan laju poin Roger Federer, dengan liar memotong dengan forehand. Aksinya ini membuat pemain Afrika Selatan itu justru mengalami cedera dan dimanfaatkan oleh Roger Federer untuk menguasai permainan.
Roger Federer memuji penampilan lawannya yang masih berusia 22 tahun itu. Ia menyebut bahwa Lloyd Haris berhasil membuatya gugup dan keteteran di set pertama sampai awal set kedua. Ia mengatakan, waktu istirahat sangat berharga untuknya membalikkan keadaan, sehingga mampu memenangkan pertandingan dengan baik.
"Dia membuat saya gugup selama satu set setengah dan saya pikir [waktu] istirahat sangat penting setiap detik untuk membalikkan keadaan. Butuh upaya besar [dan ketenangan]. Lloyd memainkan pertandingan yang bagus," pungkas petenis peringkat 3 dunia tersebut.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Ibnu Azis