tirto.id - Hari pencoblosan Pilkada Serentak 2020 sudah semakin dekat. Warga yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota akan melakukan pencoblosan Pilkada 2020 pada 9 Desember mendatang.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menunjukkan jumlah warga yang namanya tercantum dalam DPT 270 pemilihan di Pilkada Serentak 2020 tercatat sebanyak 100.359.152 orang. Lebih dari 100 juta pemilih itu akan melakukan pencoblosan 298.939 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 309 kabupaten/kota.
Sebelum pencoblosan para kandidat calon kepala dan wakil kepala daerah di Pilkada 2020 akan melakukan proses kampanye, yang dijadwalkan bermula sejak 26 September 2020 hingga 5 Desember 2020.
Setelah masa minggu tenang Pilkada Serentak 2020 yang dijadwalkan pada 6-8 Desember 2020, pencoblosan bakal digelar pada hari Rabu, 9 Desember 2020. Setelah itu, proses rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dengan jadwal pada 9-26 Desember 2020.
Di sisi lain, persaingan ketat antarkandidat di sejumlah daerah, menarik perhatian dari sejumlah lembaga survei. Salah satunya adalah Pilkada Surabaya 2020.
Hasil Survei Pilkada Surabaya 2020
Sejumlah lembaga survei turun gelanggang mengukur elektabilitas kandidat di Pilkada Surabaya 2020. Tahun ini, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya diikuti dua pasangan calon.
Eri Cahyadi-Armuji, pasangan yang diusung resmi oleh PDIP mendapatkan nomor urut 1 di Pilkada Surabaya 2020. Eri merupakan birokrat, jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Surabaya. Adapun Armuji adalah anggota DPRD Jawa Timur dari fraksi PDIP dan sebelumnya lama aktif di DPRD Kota Surabaya.
Mereka ditantang pasangan nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung oleh 8 partai politik sekaligus: PKB, Gerindra, PAN, PPP, Demokrat, Nasdem, Golkar, dan PKS. Machfud merupakan purnawirawan perwira tinggi di Polri dan pernah menjabat Kapolda Jatim. Sementara pasangannya, Mujiaman pernah menjabat Dirut PDAM Surabaya pada 2017-2020.
Persaingan ketat kedua pasangan kandidat di Pilkada Surabaya 2020 menarik perhatian sejumlah lembaga survei. Adapun hasil sigi sejumlah lembaga survei tersebut adalah sebagai berikut.
1. Survei Poltracking di Pilkada Surabaya 2020
Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya mengenai kontestasi pada kandidat dalam Pilkada Surabaya 2020 pada awal November lalu. Survei ini diselenggarakan oleh Poltracking pada tanggal 19-23 Oktober 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Siaran resmi Poltracking mengungkapkan survei itu melibatkan 1200 responden dengan margin of error +/- 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di Surabaya dan pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Hasil survei Poltracking tersebut menunjukkan, berdasarkan pertanyaan dengan simulasi surat suara, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan elektabilitas 51,7 persen. Sedangkan lawan mereka, Eri Cahyadi-Armuji hanya memiliki elektabilitas 34,1 persen.
Sebagai catatan, dalam survei Poltracking ini, jumlah pemilih yang merahasiakan jawabannya hanya sebanyak 5 persen, dan mereka yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 9,2 persen.
"Melihat waktu pelaksanaan Pilkada Surabaya sekitar satu bulan lagi [dari waktu survei], kemampuan kandidat dan tim menggarap pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) dan pemilih yang masih mungkin berubah (swing voters) menjadi kunci kemenangan," demikian kesimpulan survei yang dirilis Poltracking.
2. Survei SMRC di Pilkada Surabaya 2020
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga telah merilis hasil survei terbarunya mengenai persaingan dua kandidat di Pilkada Surabaya 2020. Survei SMRC tersebut digelar pada 11-18 November 2020, dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka.
SMRC menyatakan responden survei tersebut dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) diperkirakan sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei SMRC itu mengunggulkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji, dengan elektabilitas 48,5%. Adapun lawan mereka, Machfud Arifin-Mujiaman memiliki elektabilitas 37,3 persen.
"Dan [responden] yang belum tahu [pilihannya di Pilkada Surabaya] 14,2 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani, Minggu (22/11/2020), seperti dilansir Antara.
Survei yang sama menunjukkan tingkat kedikenalan (awareness) atau popularitas Eri Cahyadi juga lebih baik (81 persen), dibandingkan Machfud Arifin (80 persen). Namun, di antara yang mengenal kedua sosok calon wali kota tersebut, yang suka kepada Eri 71 persen, sedangkan ke Machfud 66 persen.
Sedangkan, untuk calon wakil wali kota, tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen, dengan tingkat kedisukaan 60 persen. Indikator itu juga melebihi Mujiaman yang punya popularitas 55 persen dengan tingkat kedisukaan 54 persen.
Kendati demikian, kata dia, yang perlu diperhatikan ternyata masih terdapat 42 persen warga yang menyatakan baru akan memastikan pilihan ketika waktu Pilkada sudah dekat, yakni beberapa hari sebelum pemilihan sampai dengan hari H. Oleh karena itu, peta dukungan warga kepada masing-masing kandidat diperkirakan masih mungkin berubah.
3. Hasil Survei Cyrus Network di Pilkada Surabaya 2020
Lembaga survei Cyrus Network merilis hasil riset terbarunya pada Senin (30/11/2020). Survei dari Cyrus Network tersebut dikerjakan pada 23-27 November 2020, serta melibatkan 400 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Responden survei dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) =/- 5 persen.
Hasil survei Cyrus Network menunjukkan elektabilitas pasangan Eri Cahyadi-Armudji lebih tinggi daripada lawannya, yakni 55,3 persen. Sedangkan elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman hanya 33,8 persen.
Sedangkan, jumlah pemilih mengambang masih berkisar di angka 10,9 persen. Adapun rinciannya ialah belum memutuskan pilihan sebesar 8,4 persen, tidak menjawab 2 persen, dan tidak memilih 0,5 persen.
Chief of Consultant Cyrus Network, Hafizhul Mizan menyatakan survei lembaganya menyimpulkan bahwa popularitas Eri Cahyadi-Armudji berada di angka 68,5 persen. Artinya, baru sekitar 7 dari 10 orang pemilih di Surabaya mengenal pasangan calon nomor urut 1 tersebut.
Sedangkan, popularitas Machfud Arifin-Mujiaman berada di angka 57,5 persen, atau berarti baru sekitar 6 dari 10 orang mengenal pasangan calon nomor urut 2 itu.
Dalam keterangannya yang dilansir Antara, angka popularitas kedua pasangan calon terbilang tak terlampu tinggi mengingat 91,3 persen warga sudah mengetahui Pilkada 2020 akan dilaksanakan pada 9 Desember.
"Dan 94,3 persen di antaranya mengaku akan ikut berpartisipasi meski dilangsungkan di tengah pandemi COVID-19," kata Mizan.
4. Hasil Survei Fisip UINSA di Pilkada Surabaya 2020
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) merilis hasil survei terbarunya mengenai peta persaingan di Pilkada Surabaya 2020 pada 24 November lalu.
Mengutip pemberitaan Antara, survei FISIP UINSA tersebut dilakukan pada 2-12 November 2020, atau sebelum debat publik pasangan calon digelar di televisi. Survei ini melibatkan 350 responden, dengan menggunakan metode multistage random sampling dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kepala Prodi Ilmu Politik FISIP UINSA Holilah menyatakan, hasil survei tersebut menunjukkan, dari sisi elektabilitas, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan angka 46 persen. Sedangkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji memiliki elektabilitas 42,86 persen.
"Selisihnya sekitar 3,14 persen," kata Holilah.
Survei yang sama menyimpulkan popularitas Machfud-Mujiaman juga unggul atas lawannya, yaitu mencapai 47,4 persen, dibandingkan Eri-Armudji yang hanya 47,1 persen.
Pun demikian dari segi akseptabilitas terhadap paslon atau yang paling disukai oleh masyarakat. Survei dari FISIP UINSA mengunggulkan Machfud-Mujiaman dengan 47,4 persen, dan pasangan Eri-Armudji di angka 46,3 persen.
Editor: Agung DH