tirto.id - Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan G Communications merilis hasil riset tentang sikap enam media massa di Pilpres 2019.
ICMI dan lembaga public relation swasta tersebut berkolabarasi dalam riset berjudul "Pilpres 2019 di Mata Media." Penelitian itu berfokus menelaah pemberitaan 3 media cetak dan tiga media online, yakni Kompas, Republika, Jawa Pos, Detik.com, Kompas.com dan Antaranews.com.
Riset selama bulan Maret 2019 itu menganalisis konten 1.681 berita. CEO G Communications Andi Irman Patiroi menjelaskan riset itu menemukan pemberitaan mengenai Pilpres 2019 di enam media itu terbagi dalam tiga topik: paslon 01, paslon 02 dan umum.
Dia menjelaskan kategori umum adalah pemberitaan yang berimbang antara paslon 01 dan 02, serta yang terkait dengan lembaga penyelanggara Pemilu, seperti KPU dan Bawaslu.
Andi menjelaskan, dari segi kuantitas, porsi pemberitaan tentang pasangan Jokowi-Ma'ruf di 6 media tersebut lebih banyak daripada Prabowo-Sandiaga.
Sepanjang 1-31 Maret 2019, ada 906 berita mengenai paslon 01, sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya 590. Sementara pemberitaan mengenai kedua paslon atau berita umum seperti KPU dan Bawaslu sebanyak 185 berita.
Meskipun demikian, kata Andi, secara kualitatif, konten pemberitaan tentang Pilpres 2019 di enam media tersebut masih netral.
"Media masih bersikap netral dalam mengangkat pemberitaan seputar Pilpres 2019. Isu-isu yang diangkat oleh keenam media tersebut berada dalam kategori yang realistis," kata Andi dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019) sore.
"Seperti paslon 01 lebih banyak pemberitaan karena statusnya sebagai petahana, sehingga media lebih aktif memberitakannya," dia menambahkan.
Andi menambahkan riset itu memakai metode purposive sampling. Teknik pengumpulan datanya menggunakan aplikasi Notify (media online) dan RED (media cetak). Sedangkan untuk media sosial memanfaatkan tools Buzzsumo, Twitonomy, dan Brand24.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom