tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa akan terjadi hari tanpa bayangan di beberapa wilayah Indonesia pada September dan Oktober 2020.
Menurut BMKG, fenomena hari tanpa bayangan ini akan terjadi antara pukul 11.00 hingga 12.00. Sedangkan untuk tanggal hari tanpa bayangan akan berbeda-beda pada setiap kota di Indonesia.
Apa itu hari tanpa bayangan?
BMKG Stasiun Geofisika Sleman Yogyakarta, menjelaskan, hari tanpa bayangan atau biasa disebut “Kulminasi atau Istiwa’ ” adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut Kulminasi Utama, pada saat itu matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau titik zenit.
Akibatnya bayangan benda tegak, akan terlihat “menghilang” karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Sehingga “hari kulminasi utama” juga biasa dikenal dengan istilah “hari tanpa bayangan”
Mengapa hari tanpa bayangan bisa terjadi?
Hari tanpa bayangan bisa terjadi karena bidang equator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang akliptika atau bidang revolusi bumi.
Sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun, hal ini disebut “gerak semu matahari”.
Jadwal hari tanpa bayangan di Indonesia
Posisi wilayah Indonesia yang berada di sekitar garis ekuator membuat wilayah-wilayah di tanah air biasanya mengalami fenomena hari tanpa bayangan sebanyak dua kali dalam satu tahun.
Waktu terjadinya fenomena hari tanpa bayangan (kulminasi utama) di wilayah Indonesia juga tidak jauh dari saat matahari tampak berada di khatulistiwa.
Menurut BMKG, pada tahun ini, matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2020 pukul 10.50 WIB dan 22 September 2020 pukul 20.31 WIB.
Kemudian, matahari berada di titik balik Utara pada 23 Juni 2020 pukul 04.44 WIB. Sementara pada 21 Desember 2020 pukul 17.02 WIB, matahari akan berada di titik balik Selatan.
Sehingga, hari tanpa bayangan pernah terjadi di Jakarta pada tanggal 4 Maret 2020, sekitar jam 11.40 WIB. Fenomena ini akan terjadi lagi di Jakarta pada 8 Oktober 2020, jam 11.40 WIB.
Berikut data lengkap jadwal hari tanpa bayangan di ibu kota 34 provinsi Indonesia pada periode September-Oktober 2020:
- Banda Aceh: 7 September 2020, pukul 12:36:40 WIB
- Medan: 12 September 2020, pukul 12:21:27 WIB
- Padang: 24 September 2020, pukul 12:10:30 WIB
- Pekanbaru: 20 September 2020, pukul 12:07:33 WIB
- Bengkulu: 1 Oktober 2020, pukul 12:00:34 WIB
- Jambi: 26 September 2020, pukul 11:56:50 WIB
- Tanjung Pinang: 19 September 2020, pukul 11:55:57 WIB
- Palembang: 29 September 2020, pukul 11:51:13 WIB
- Bandar Lampung: 6 Oktober 2020, pukul 11:47:01 WIB
- Pangkal Pinang: 27 September 2020, pukul 11:46:29 WIB
- Serang: 7 Oktober 2020, pukul 11:43:08 WIB
- Jakarta Pusat: 8 Oktober 2020, pukul 11:40:09 WIB
- Bandung: 9 Oktober 2020, pukul 11:36:47 WIB
- Semarang: 10 Oktober 2020, pukul 11:25:10 WIB
- Yogyakarta: 12 Oktober 2020, pukul 11:24:57 WIB
- Surabaya: 11 Oktober 2020, pukul 11:15:49 WIB
- Pontianak: 23 September 2020, pukul 11:34:58 WIB
- Palangka Raya: 27 September 2020, pukul 11:15:22 WIB
- Banjarmasin: 1 Oktober 2020, pukul 12:11:14 WITA
- Samarinda: 23 September 2020, pukul 12:03:50 WITA
- Tanjungselor: 14 September 2020, pukul 12:06:03 WITA
- Denpasar: 14 Oktober 2020, pukul 12:05:06 WITA
- Mataram: 14 Oktober 2020, pukul 12:01:33 WITA
- Kupang: 18 Oktober 2020, pukul 11:30:49 WITA
- Mamuju: 28 September 2020, pukul 11:55:03 WITA
- Makassar: 5 Oktober 2020, pukul 11:50:41 WITA
- Palu: 24 September 2020, pukul 11:52:34 WITA
- Kendari: 2 Oktober 2020, pukul 11:39:14 WITA
- Gorontalo: 20 September 2020, pukul 11:41:08 WITA
- Manado: 18 September 2020, pukul 11:34:43 WITA
- Sofifi: 20 September 2020, pukul 12:23:09 WIT
- Ambon: 1 Oktober 2020, pukul 12:16:55 WIT
- Manokwari: 24 September 2020, pukul 11:55:42 WIT
- Jayapura: 28 September 2020, pukul 11:27:49 WIT.
Editor: Agung DH