tirto.id - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengungkapkan sejumlah tenaga dari Bawaslu yang ada di daerah akan melepas jabatannya dalam proses persiapan Pemilu 2024 mendatang. Hal itu disebabkan posisi mereka di Bawaslu hanya menjabat sebagai honorer.
"Di Bawaslu di daerah saat ini ada banyak tenaga honorer yang melepas jabatannya. Sehingga posisi kantor yang sebelumnya 15 kini banyak yang hanya tersisa 10," kata Bagja di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Bagja menerangkan, kekurangan tersebut mengakibatkan kinerja dari Bawaslu menjadi terhambat. Sehingga banyak tenaga yang tersisa difungsikan untuk membereskan pekerjaan yang menumpuk.
"Saat ini apabila petugas Bawaslu di daerah hanya 10 orang maka banyak pekerjaan yang tidak tertangani. Sedangkan PNS Bawaslu di setiap daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota hanya 3 orang di setiap kantornya," terangnya.
Dirinya juga menyampaikan banyak tenaga Bawaslu yang memilih keluar karena jenjang karir yang tidak menentu.
"Karena mereka mendapat tawaran yang lebih baik akhirnya mereka keluar. Ada yang menjadi PNS atau memilih usaha lainnya," ungkapnya.
Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, Bawaslu akan berkoordinasi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, terkait pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK.
"Kami ke depannya akan berkoordinasi dengan Menpan RB untuk meminta sejumlah jatah PPPK kepada agar tenaga honorer di Bawaslu bisa segera dilantik," imbuhnya.
Namun, Bawaslu masih terkendala mengenai aturan yang menyebabkan pihaknya tidak bisa melantik seluruh honorer.
"Kami masih berupaya dengan berkoordinasi dengan Menpan RB. Harapan setidaknya bisa full team 15 orang di setiap kantornya," jelasnya.
Bagja berharap personelnya masih bisa bertahan hingga Pemilu 2024 mendatang. Sehingga bila ingin keluar diharapkan bisa dilakukan setelah itu.
"Kami harapkan tenaga Bawaslu bisa bertahan hingga Pemilu 2024 mendatang. Karena setelah itu baru pekerjaan bisa berkurang karena hanya tinggal evaluasi Pemilu 2024 dan persiapan untuk 2029 mendatang," pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky