Menuju konten utama

Gunung Semeru Erupsi, Jalur Pendakian Ditutup Sementara

Menurut PVMBG erupsi ekplosif dan efusif yang terjadi di Gunung Semeru, menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara.

Gunung Semeru Erupsi, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Gunung Semeru menyemburkan awan panas terlihat dari Pananjakan Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (7/3/2020). ANTARA FOTO/Siswowidodo/ama.

tirto.id - Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur terus mengalami peningkatan aktivitas. Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui laman resminya mengatakan bahwa Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur mengalami erupsi tidak menerus.

Menurut PVMBG erupsi ekplosif dan efusif yang terjadi di Gunung Semeru, menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara, serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah puncak.

Sebagai respons terhadap peningkatan aktivitas Gunung Semeru, pendakian ke gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl ditutup sementara sejak 30 November 2020.

Penutupan jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut berdasarkan pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bernomor PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020 yang ditandatangani oleh Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso pada Minggu (29/11/2020).

"Penutupan tersebut memperhatikan perkembangan aktivitas vulkanologi Gunung Semeru berdasarkan laporan yang disampaikan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang per tanggal 28 November 2020," kata Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso dalam pengumuman tersebut seperti di lansir Antara.

Pada Sabtu (28/11/2020) terdapat aktivitas letusan teramati sebanyak tiga kali dengan tinggi asap sekitar 100 meter dan warna asap putih tebal yang condong ke arah barat daya.

"Secara visual juga teramati guguran dan lava pijar sebanyak 13 kali dengan jarak luncur sekitar 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan (ujung lidah lava kurang lebih 500 meter dari puncak dengan amplitudo terekam 12 mm, lama gempa 1.994 detik," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa pihak TNBTS juga mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jonggring Saloko, serta mengutamakan kepentingan keselamatan jiwa pendaki.

"Untuk itu Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup sementara kegiatan pendakian Gunung Semeru secara total sejak tanggal 30 November 2020 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," katanya.

Gunung Semeru kembali memuntahkan guguran dan lava pijar untuk kedua kalinya pada Sabtu (28/11/2020) dengan jarak luncur lebih jauh dibandingkan luncuran lava pijar sebelumnya pada Jumat (27/11/2020).

Status Gunung Semeru berada pada level II atau waspada, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.

Sebelumnya pendakian ke Gunung Semeru dibuka pada 1 Oktober 2020 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dan pendakian tersebut menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.

Pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dibatasi kuota maksimal 120 orang perhari dan untuk pembelian tiket melalui booking daring pada situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org dengan hari pendakian selama dua hari satu malam.

Baca juga artikel terkait GUNUNG SEMERU atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH