Menuju konten utama

Gunung Merapi Terkini 15 November, Terdengar Suara Guguran 2 Kali

Menurut BPPTKG, suara guguran di lereng barat Gunung Merapi ini terdengar dengan intensitas lemah hingga sedang.

Gunung Merapi Terkini 15 November, Terdengar Suara Guguran 2 Kali
Aktivitas puncak Gunung Merapi mengeluarkan asap putih terlihat di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (11/11/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.

tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan berdasar hasil pemantauan Minggu (15/11/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB terdengar suara guguran di lereng barat Gunung Merapi sebanyak 2 kali.

Menurut BPPTKG, suara guguran di lereng barat Gunung Merapi ini terdengar dengan intensitas lemah hingga sedang.

Sebelumnya, pada pengamatan Sabtu, (14/11/2020) pukul 12:00-18:00 WIB teramati adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.

Sedangkan hingga Jumat (13/11/2020) untuk laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 13cm per hari.

Aktivitas Gunung Merapi terkini dan rekomendasi BPPTKG

Berikut aktivitas Gunung Merapi terkini berdasarkan hasil pemantauan BPPTKG periode pengamatan Minggu, (15/11/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.

Meteorologi

Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 66-77 persen, dan tekanan udara 627.2-687.9 mmHg.

Visual

● Gunung Merapi terlihat kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

● Terdengar suara guguran di lereng barat Gunung Merapi sebanyak 2 kali (lemah - sedang).

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 11, Amplitudo : 3-65 mm, Durasi : 13.4-119.9 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 13, Amplitudo : 3-25 mm, Durasi : 14.6-33.7 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 42, Amplitudo : 3-47 mm, S-P : 0.2-0.6 detik, Durasi : 6.1-12.3 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 8, Amplitudo : 45-80 mm, Durasi : 11.3-41.8 detik)

Tingkat aktivitas

Gunung Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi BPPTKG

1. Prakiraan daerah bahaya meliputi:

A. Provinsi DIY, Kabupaten Sleman.

Kecamatan Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kabupaten Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)

b. Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)

c. Kabupaten Klaten. Kecamatan Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

2. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

5. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH