Menuju konten utama

Aktivitas Gunung Merapi Terkini: Intensitas Kegempaan Lebih Tinggi

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer.

Aktivitas Gunung Merapi Terkini: Intensitas Kegempaan Lebih Tinggi
Puncak Gunung Merapi yang diselimuti awan terlihat dari Bronggang, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (9/7/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.

tirto.id - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan bahwa saat ini intensitas kegempaan yang ada di Gunung Merapi lebih tinggi dibandingkan minggu lalu.

Meskipun aktivitasnya semakin meningkat, tetapi BPPTKG meminta masyarakat untuk tenang dan waspada, tidak panik serta tidak mudah percaya dengan informasi tak jelas.

Berikut perkembangan terbaru aktivitas Gunung Merapi 6 hingga 12 November 2020 dan rekomendasi BPPTKG.

- Volume kubah lava per 3 November 2020 sebesar 200.000 m³.

- Intensitas kegempaan lebih tinggi dibandingkan minggu lalu.

  • 244 gempa vulkanik dangkal
  • 2.189 kali gempa fase banyak (MP)
  • 9 kali gempa low frekuensi (LF)
  • 385 kali gempa guguran (RF)
  • 403 kali gempa hembusan (DG)
  • 6 kali gempa tektonik (TT)
- Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan EDM menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 10 cm/hari dari reflektor RB1 dan RB2.

- Terdapat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi, sehingga status aktivitas ditetapkan dalam tingkat aktivitas siaga.

- Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer.

Rekomendasi BPPTKG

Menanggapi semakin meningkatnya aktivitas Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jogja dan Jawa Tengah BPPTKG merekomendasikan beberapa hal, di antaranya,

1. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

2. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

5. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

6. Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi Anda dapat mengakses informasi melalui pos pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG di Jalan Cendana nomor 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180 dan 514192.

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari