tirto.id - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengusulkan hasil produksi buah-buahan dari para petani setempat agar diolah menjadi wine (fermentasi buah) dan kemudian diekspor ke luar negeri. Hal ini, katanya, bisa mempercepat peningkatan kesejahteraan petani.
"Selama ini produksi buah kita kalau lagi panen itu harganya anjlok habis-habisan, seperti anggur, salak, dan pisang, sehingga harus ada upaya untuk meningkatkan nilai tambahnya," kata Pastika di dalam rapat Evaluasi Program Bali Mandara, di Denpasar, seperti diwartakan Antara, Senin (16/1/2017).
Mengutip pernyataan para ahli pertanian, Pastika menyampaikan, jika buah-buahan difermentasi menjadi wine nilai tambah ekonominya jauh lebih tinggi ketimbang diolah kering menjadi keripik.
"Jadi, kenapa kita 'nggak buat [wine]. Toh bukan untuk konsumsi kita, tetapi untuk tamu atau diekspor. 'Kan bisa lebih sejahtera kita, kita kan maunya petani sejahtera," ujarnya.
Pastika membeberkan harga minuman keras di sejumlah hotel di Bali itu lebih tinggi dibandingkan di daerah lain dan upaya ini dinilai cukup logis untuk menjual mahal hasil produksi pertanian.
Sedangkan petani di Bali selama ini cukup sulit untuk menjadi sejahtera akibat kepemilikan lahan pertanian yang sempit dan ketika menghasilkan produk ternyata kurang diminati pasar.
Namun, Pastika memberikan catatan pada idenya. Menurutnya, olahan buah menjadi wine terkendala regulasi karena termasuk dalam kategori negatif investasi sehingga pemerintah sudah menyetop izin baru bagi pabrik minuman beralkohol. Lantaran itu, pihaknya meminta agar dilakukan peninjauan kembali terkait regulasi produksi wine, khususnya bagi Bali yang digunakan untuk kepentingan pariwisata.
"Saya minta Kadisperindag coba dicek ke kementerian apa saja masalah regulasinya, dan kalau ternyata mentok, saya juga akan tanya ke Presiden," katanya.
Sejauh ini, belum diketahui pasti jumlah konsumsi wine di Bali. Namun menurut data Dinas Pariwisata Bali, pada periode Januari-November 2016, jumlah wisatawan Australia berada di peringkat teratas dalam daftar wisatawan asing ke Bali dengan jumlah mencapai sebanyak 1,04 juta orang, meningkat 19,46 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 876.748 orang.
Di peringkat kedua, wisatawan Cina dengan jumlah 907.028 orang naik 41,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dengan data itu, Bali diperkirakan akan menjadi pasar empuk bagi industri wine.