Menuju konten utama

Grup "Rolling Stones" Abadikan Diri Lewat Pameran

Grup Rock n' Roll legendaris Rolling Stones mengajak para penggemar setianya untuk mengenang perjalanan karir mereka lewat sebuah pameran bertajuk “Exhibitionism” di Galer Saatchi London yang berlangsung mulai 5 April hingga 4 September mendatang.

Grup
Anggota Rolling Stones (ki-ka) Charlie Watts, Ronnie Wood dan Mick Jagger menunggu Keith Richards saat mereka tiba di malam pembukaan gala exhibitionism di saatchi gallery di London, Inggris Raya. Antara foto/Reuters/Luke Macgrego

tirto.id - Grup Rock n' Roll legendaris Rolling Stones mengajak para penggemar setianya untuk mengenang perjalanan karir mereka lewat sebuah pameran bertajuk “Exhibitionism” di Galer Saatchi London yang berlangsung mulai 5 April hingga 4 September mendatang.

Pameran tersebut menampilkan sejumlah barang-barang dan memorabilia yang sempat mewarnai jatuh-bangun dari perjalanan grup rock yang beranggotakan Keith Richards (gitar), Mick Jagger (vokal), Charlie Watts (drum), dan Ronnie Wood (gitar) ini.

Para pengunjung dapat melihat dari jumpsuit milik Mick Jagger, gitar-gitar milik Keith Richards dan Ronnie Wood, set drum milik Charlie Watts, hingga buku lirik milik Mick Jagger.

“Exhibitionism” disebut sebagai "pameran besar pertama (dari Rolling Stones) dan pameran perjalanan terbesar dalam jenisnya yang pernah diselenggarakan,". Pameran itu membuka dunia Stones kepada para penggemarnya, dari hari-hari awal mereka yang miskin, berbagi apartemen rusak di London pada 1962, hingga ke belakang panggung di konser jutaan dolar mereka.

"Tentu saja itu bukan tidak terbatas namun masih akan berlanjut dan kami berusaha untuk mendorong sesuatu yang belum pernah dilakukan," tutur Jagger (72) kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

"Saya rasa tidak ada (pameran) apapun yang seperti ini sebelumnya. Maksud saya, saya tidak tahu, saya tidak merasa. Jadi, anda tahu, masih mencoba untuk menembus batasnya sedikit," imbuhnya.

Bagi mereka yang belum pernah menyaksikan aksi panggung Stones secara langsung, penyelenggara menyiapkan sebuah reproduksi dari balik panggung (backstage) mereka, dengan meja rias, perlengkapan audio, dan sejumlah gitar, demi memberikan pengalaman tiga dimensi bagi pengunjung dalam menyaksikan aksi panggung band rock itu.

Pameran itu juga merekayasa ulang apartemen mereka yang berantakan di London dimana Richards dan Jagger tinggal bersama mendiang salah satu pendiri band, Brian Jones, dengan sejumlah piring kotor yang menumpuk dan tempat tidur yang tidak rapi.

"Itu adalah sebuah perjalanan yang hebat melalui kehidupan anda sendiri, anda tahu? Bagi saya, itu cukup emosional dalam satu hal," Richards mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Para penggemar juga dapat melihat ke dalam studio Rolling Stones dan melihat sejumlah sampul album klasik, poster perjalanan konser, dan hasil karya Andy Warhol berupa logo band itu : bibir dan lidah.

"Terdapat sebuah keajaiban yang terjadi setiap kali kami berkumpul untuk gladi bersih, untuk sebuah perjalanan konser baru, atau saat kami memasuki studio," jelas Wood saat ditanyakan mengenai kesuksesan band itu.

Rolling Stones baru saja menyelesaikan konser perjalanan mereka di Amerika Latin, yang berakhir dengan konser bersejarah di Kuba. Saat ini mereka berusia 60an dan 70an akhir, dan "lebih lembut, lebih bijaksana" menurut Charlie Watts, namun mereka sepakat untuk belum akan pensiun dari dunia musik.

"Semoga saja, kami tidak pernah menyerah. Mereka harus menguburkan kami. Kami merasa seperti kami masih berkembang dan saya rasa anda harus merasa demikian," ujar Keith Richards

"Setiap pertunjukan yang anda lakukan, anda mengatakan bahwa yang berikutnya harus lebih baik lagi," pungkasnya. (ANT/REU)

Baca juga artikel terkait KONSER ROLLING STONES atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra