tirto.id - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka melakukan inspeksi posko layanan pengaduan 'Lapor Mas Wapres' yang bertempat di Istana Wakil Presiden, pada Selasa (12/11/2024) pagi. Gibran nampak mengenakan kemeja bemotif berwarna abu-abu didampingi oleh staf Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fritz Edward Siregar.
Saat awak media meminta tanggapannya di hari kedua berdirinya posko 'Lapor Mas Wapres' Gibran enggan diwawancarai. Dia memilih pergi dan meneruskan perjalanannya.
Salah seorang pelapor asal Bogor, Santi (49), mengaku sempat berkomunikasi dengan Gibran di saat dirinya mengadu ke petugas 'Lapor Mas Wapres'. Gibran hanya memberi tanggapan singkat agar aduan dari Santi dan warga lainnya untuk dicatat.
"Ya sek, tolong dicatat, gitu ya," kata Santi meniru ucapan Gibran.
Kedatangan Santi ke Istana Wapres dalam rangka pengaduan atas nasib anaknya yang tak bisa mendapatkan ijazah. Santi mengaku sudah berupaya agar bisa masuk dalam kategori program keluarga (PKH) agar bisa mendapat bantuan sosial. Namun, hal itu urung terjadi, karena sejumlah kendala administrasi.
"Di Depok saya ngajuin PKH, selalui dibilang sama petugasnya nggak bisa, sampai akhirnya saya pindah ke Bogor," kata Santi.
Di hari sebelumnya, Gibran membuka kantornya untuk menjadi kanal aduan bagi seluruh masyarakat.
"Kepada yang saya cintai, seluruh warga negara Indonesia, mulai besok, kami akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum," kata Gibran dalam akun Instagram @gibran_rakabuming, Minggu (10/11/2024).
Gibran menjelaskan, mekanisme pelaporan itu akan dilaksanakan di setiap hari kerja dari Senin sampai Jumat pada 08.00-14.00.
"Bapak Ibu dapat langsung datang ke Istana Wakil Presiden ya. Jadwalnya dari hari Senin-Jumat, jam 08.00-14.00 WIB," kata dia.
Dia juga mempersilakan bagi masyarakat yang tak punya waktu untuk mengunjungi Istana Wakil Presiden yang beralamatkan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, dapat menghubungi nomor WhatsApp 08111-704-2207.
"Kami juga membuka akses melalui WhatsApp yang nomornya ada di poster," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang