tirto.id - Gempa bumi yang mengguncang Taiwan pada Selasa malam (6/2/2018) membuat sejumlah gedung di Kota Hualien rusak parah.
Pusat Operasi Gawat Darurat Taiwan (CEOC), melaporkan bahwa bencana ini tercatat menyebabkan enam korban tewas. Selain itu, 256 orang mengalami luka-luka. Sementara 88 orang lainnya masih hilang belum diketahui nasibnya.
Gempa ini juga membuat 4 unit bangunan bertingkat di pusat Kota Hualien rusak parah dan nyaris roboh. Empat korban tewas berada di gedung permukiman bertingkat Yun Men Tsui Ti, demikian laporan kantor berita resmi Taiwan, CNA sebagaimana disiarkan ulang oleh Antara pada Rabu (7/2/2018).
Laporan yang sama juga menyebutkan bahwa sebagian korban tewas lainnya terperangkap di gedung Hotel Marshal yang berada di kota tujuan wisata favorit di Taiwan tersebut. Hotel ini merupakan salah satu gedung di Kota Hualien yang mengalami rusak parah akibat gempa pada Selasa malam.
Sejauh ini, terdapat 224 orang korban berhasil diselamatkan dari dampak bencana alam di wilayah timur Taiwan itu.
Berdasar data Biro Pusat Cuaca Taiwan (CWB) gempa tersebut berkekuatan 6,0 pada skala Richter dengan kedalaman 10 kilometer yang berjarak 18,3 kilometer di sebelah utara Kabupaten Hualien itu terjadi pada Selasa (6/2) pukul 23.50 waktu setempat (22.50 WIB). Gempa tersebut diikuti dengan gempa lainnya, meskipun kekuatannya lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Sedangkan menurut United States Geological Survey (USGS), agensi ilmiah milik pemerintah Amerika Serikat, gempa bumi di Taiwan ini berkekuatan 6,4 SR. Gempa ini berpusat 22 km sebelah utara Kota Hualien pada kedalaman 10.6 kilometer.
Sementara itu, berdasar keterangan otoritas di Kota Hualien yang dikutip oleh Channel News Asia, jumlah pasti warga di daerah itu yang belum diketahui nasibnya belum bisa ditentukan.
Wali Kota Hualien, Fu Kun-chi baru menyatakan jumlah warga yang masih hilang tercatat mendekati angka 60. Tapi, dia khawatir jumlahnya bisa terus bertambah hingga mendekati 150 orang. Mereka diduga masih terjebak di sejumlah bangunan yang mengalami kerusakan usai gempa terjadi. Sebagian gedung, termasuk salah satu apartemen di Hualien, dilaporkan hampir rubuh dan miring akibat guncangan gempa.
Sementara Kementerian Luar Negeri Taiwan mendata ada 16 warga asing yang mengalami luka akibat gempa tersebut dan sedang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Hualien.
Hingga saat ini belum diketahui adanya korban tewas dari kalangan warga negara Indonesia. Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei mengimbau WNI segera melapor jika ada yang menjadi korban gempa.
Jumlah WNI yang bekerja di Taiwan diperkirakan mencapai angka 250 ribu orang, sedangkan yang melanjutkan pendidikan sekitar 3.500 orang. Keberadaan WNI menyebar di seluruh wilayah pulau tersebut, termasuk di Hualien, wilayah pesisir timur Taiwan yang berada di garis pantai Samudra Pasifik.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom