tirto.id - Bahasa adalah salah satu bentuk komunikasi manusia. Manusia merupakan mahkluk sosial yang harus berinteraksi dengan sesamanya dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Karena itu, manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan orang lain.
Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengenal kebudayaan dan menciptakan berbagai wujud ide, aktivitas, hingga artefak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahasa, menjadi salah satu unsur paling penting yang mempengaruhi kehidupan maupun kebudayaan manusia.
Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena ia menjadi alat komunikasi yang utama. Sebagai alat komunikasi, bahasa meliputi kata, kumpulan kata, klausa dan kalimat yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan.
Sementara pengertian bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar, seperti morfem, kata, dan kalimat.
Sedangkan dalam perspektif Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), bahasa adalah bentuk semiotika sosial yang sedang melakukan pekerjaan di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural, yang digunakan baik secara lisan maupun secara tulis.
Dalam perspektif LSF tersebut, bahasa dipandang sebagai suatu konstruksi yang dibentuk melalui fungsi dan sistem secara simultan.
Peran Bahasa dalam Kehidupan Masyarakat
Berdasarkan pengertiannya, bahasa termasuk sistem perlambang yang dipakai secara timbal balik, dan dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia. Hal ini diungkapkan dalam buku Khazanah Antropologi (2009) terbitan Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Bahasa juga merupakan bagian dari kemampuan manusia yang paling dasar, sekaligus menjadi ciri utama spesies Homo Sapiens.
Menurut para ahli bahasa, meskipun binatang mempunyai kemampuan menggunakan simbol atau tanda untuk berkomunikasi, tetapi sistem komunikasi tersebut bukan merupakan bahasa.
Berbeda dari binatang, manusia mampu mempertukarkan ucapan lewat bahasa untuk berinteraksi dengan sesamanya. Jadi, fungsi utama bahasa ialah memenuhi kebutuhan komunikasi di antara sesama manusia.
Selain itu, dalam kehidupan manusia, bahasa juga sangat terkait dengan perkembangan budaya. Ada 3 faktor yang menunjukkan peran bahasa dalam perkembangan budaya.
Pertama, bahasa sebagai unsur budaya. Setiap aktivitas dalam kehidupan manusia, memiliki unsur bahasa di dalamnya. Maka, untuk memahami perkembangan sebuah kebudayaan, terlebih dahulu perlu diteliti perkembangan bahasa dalam masyarakatnya.
Kedua, bahasa sebagai penanda stratifikasi sosial. Bahasa dapat menunjukkan pola hubungan dan stratifikasi sosial di suatu masyarakat. Contoh, dalam kebudayaan Jawa, anak berbicara dengan orang tua menggunakan bahasa Jawa krama (bahasa halus). Sementara ketika bercakap dengan yang sesama usianya, orang Jawa memakai bahasa ngoko (bahasa kasar).
Ketiga, bahasa sebagai simbol budaya suku bangsa. Bahasa dapat menunjukkan simbol budaya di suatu suku bangsa. Hal ini terbukti dari keberadaan dialek atau logat bahasa yang beragam dari berbagai suku bangsa. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan secara geografis dan pelapisan lingkungan sosial antarsuku bangsa dalam kehidupan masyarakat.
4 Fungsi Bahasa secara Umum
Secara umum, dalam kehidupan masyarakat, bahasa punya fungsi utama sebagai alat komunikasi. Namun, bahasa juga bisa memiliki sejumlah fungsi lainnya.
Berikut macam-macam fungsi bahasa secara umum di kehidupan masyarakat:
1. Bahasa sebagai alat ekspresi diri
Sejak kecil, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana mengungkapkan dan mengekspresikan diri pada orang tua.
Di tahap permulaan tumbuh-kembang, bahasa anak-anak berkembang sebagai alat untuk ekspresi diri.
2. Bahasa sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai buat menyampaikan maksud tertentu agar bisa dipahami orang lain.
Perbedaan fungsi bahasa jadi alat ekspresi diri dan sarana komunikasi ada pada tujuannya. Yang pertama sekadar untuk mengespresikan diri agar diketahui oleh orang lain.
Adapun saat berkomunikasi, penggunaan bahasa disesuaikan dengan orang yang diajak bicara, dengan tujuan supaya maksud dari dari bahasa mudah tersampaikan.
3. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Saat beradaptasi di lingkungan sosial baru, setiap orang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Hal ini agar ia mudah beradaptasi dan terintegrasi dengan lingkungan sosial tersebut.
4. Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa bisa sangat efektif. Kontrol sosial dengan memakai bahasa bisa diterapkan pada individu ataupun masyarakat.
Ragam Bahasa
Suwito dalam buku Sosiolinguistik terbitan Sebelas Maret University Press tahun 1991 menulis bahwa ragam bahasa adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menunjuk salah satu dari sekian variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Martin Joos dalam buku yang sama memerinci ragam bahasa seperti berikut:
- Ragam beku (frozen): merupakan ragam bahasa yang resmi, untuk situasi yang khidmat dan upacara-upacara resmi.
- Ragam resmi (formal): merupakan ragam bahasa dipakai dalam pidato-pidato resmi, rapat dinas, surat-surat dinas dan lain lain.
- Ragam usaha (consultative): merupakan ragam bahasa untuk transaksi bisnis, rapat-rapat di dunia usaha.
- Ragam santai (casual): merupakan ragam bahasa untuk kegiatan yang sifatnya santai, rileks.
- Ragam akrab (intimate): merupakan ragam bahasa untuk pergaulan rumah tangga (antar anggota keluarga).
Sementara Mustakim membagi ragam bahasa dalam tiga jenis yaitu:
- Ragam bahasa dilihat dari segi sarana pemakaiannya: ragam lisan dan ragam tulisan.
- Ragam bahasa dilihat dari situasi: menjadi ragam resmi atau ragam formal serta ragam tak resmi atau ragam informal.
- Ragam bahasa dilihat dari bidang pemakaian bahasa yang berbeda.
Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yulaika Ramadhani