Menuju konten utama
Dampak Pandemi Corona

Garuda Indonesia Semakin Terpukul, Rugi Rp16 Triliun per Q3 2020

Garuda Indonesia membukukan rugi bersih senilai 1,1 miliar dolar AS (Rp16,5 triliun asumsi kurs 1 dolar AS = Rp15.000) per Q3 2020.

Garuda Indonesia Semakin Terpukul, Rugi Rp16 Triliun per Q3 2020
Pekerja menurunkan muatan kargo dari pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 143 setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (2/9/2020). ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.

tirto.id - PT Garuda Indonesia membukukan rugi bersih senilai 1,1 miliar dolar AS (Rp16,5 triliun asumsi kurs 1 dolar AS = Rp15.000) per kuartal III atau Q3 2020. Angka ini memburuk dari kerugian per semester I 2020 yang mencapai 712,72 juta dolar AS.

Posisi ini menjadi salah satu yang terburuk selama pandemi COVID-19 menerjang sektor penerbangan. Sebagai perbandingan pada Q3 2019 lalu, Garuda masih membukukan laba bersih 122,424 juta dolar AS.

Pada Q3 2020 ini, maskapai pelat merah berhasil membukukan pendapatan usaha hingga September 2020 sebesar 1,13 miliar dolar AS. Angka ini turun 68 persen dari capaian periode yang sama di tahun 2019 Rp3,54 miliar dolar AS.

Pendapatan tersebut dikontribusikan oleh capaian pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 917,28 juta dolar AS sedangkan dari sektor penerbangan tidak berjadwal adalah sebesar 46,92 juta dolar AS.

Meski pendapatannya turun, secara keseluruhan Garuda melihat ada tren perbaikan terutama dari sisi penumpang. Pertumbuhan penumpang pada Q3 2020 mencapai 17,9 persen per September 2020 dibandingkan posisi Agustus 2020 atau secara month to month (mtom).

Pada September 2020 lalu juga turut mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo sebesar 40,11 persen dibandingkan dengan Jumlah angkutan kargo pada Agustus 2020. Pertumbuhan kargo ini disokong pesatnya perkembangan bisnis e-commerce di masa pandemi dan keterlibatan Garuda dalam mendorong ekspor.

"Tren pertumbuhan penumpang yang meningkat secara konsisten dalam periode Kuartal III-2020 lalu, tentunya menjadi optimisme tersendiri bagi kami dalam upaya pemulihan kinerja fundamental di masa Pandemi. Konsistensi tersebut menandakan minat dan confident masyarakat untuk terbang sudah mulai pulih,” ucap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz