tirto.id - Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan kasus korupsi di sektor kesehatan. Mengingat OTT KPK sudah menimpa Provinsi Jawa Tengah beberapa kali, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan peristiwa kali ini merupakan tamparan keras.
"Bagi saya, Jateng tertampar lagi karena bukan tanpa peringatan, kita sudah beberapa kali (terjadi OTT di Provinsi Jateng)," katanya di Semarang, Rabu (30/8/2017).
Dalam waktu dekat, Ganjar berencana mengumpulkan seluruh kepala daerah di Provinsi Jateng sebagai upaya pencegahan terjadinya berbagai tindak pidana korupsi di kalangan penyelenggara negara.
"Besok kita konsolidasikan lagi, apa sebenarnya yang membikin kita masih lakukan hal demikian, saya sudah peringatkan seluruh bupati/wali kota (termasuk Wali Kota Tegal Siti Masitha)," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa saat ini merupakan era transparansi dan era akuntabel bagi semua pihak.
"Sudah nggak musimlah kayak gitu (kasus suap dan korupsi) karena risiko besar yang akan dihadapi (oleh para pelakunya)," kata Ganjar.
Ganjar mengaku kecewa saat mengetahui informasi penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dalam OTT yang dilakukan KPK.
"Saya sedih betul, Jateng kembali kena OTT, gondoklah, kira-kira begitu," ujarnya.
KPK menginformasikan bahwa OTT terhadap pejabat Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, terkait dengan sektor kesehatan.
"Indikasinya diduga terkait sektor kesehatan, sejumlah orang kami bawa ke Jakarta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/8) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun diduga penyelenggara negara yang dimaksud adalah Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno. Diduga operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Tegal itu terkait pembangunan fisik Ruang ICU di RSUD Kardinah.
Sebelum melakukan penangkapan, petugas KPK telah melakukan penyegelan di kantor Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal. Tak hanya itu, petugas KPK juga telah mengamankan ratusan juta uang.
"Ada sejumlah uang diamankan, ada ratusan juta. Indikasinya diduga terkait sektor kesehatan, sejumlah orang kami bawa ke Jakarta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/8/2017) malam.
Uang ratusan juga yang diamankan tersebut diduga merupakan hadiah atau janji. Indikasi kasusnya terkait proyek di sektor kesehatan.
Baca juga:
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari