Menuju konten utama
Periksa Fakta

Ganjar Sebenarnya Disiapkan Jadi Presiden oleh PKI, Apa Iya?

Tidak ada keterangan yang mendukung kebenaran klaim. Kementerian Komunikasi dan Informatika pun sudah menyatakan narasi itu sebagai informasi hoaks.

Ganjar Sebenarnya Disiapkan Jadi Presiden oleh PKI, Apa Iya?
Header Periksa fakta Ganjar Disiapkan PKI. tirto.id/Fuad

tirto.id - Narasi tentang komunisme yang dikaitkan dengan tokoh publik sampai saat ini masih marak bermunculan di jagat maya. Di awal Agustus lalu, Presiden Jokowi dituding sebagai anak dari tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) bernama Notomiharjo. Setelah ditelusuri oleh Tim Riset Tirto, klaim itu terbukti salah dan menyesatkan (false and misleading).

Terbaru, ada klaim tentang Ganjar Pranowo. Akun Facebook "Eko Kuntadhi" dalam unggahannya pada Jumat (27/10/2023) menyebarkan narasi yang menyebut calon presiden (capres) nomor urut 3 itu sengaja disiapkan PKI untuk jadi presiden.

Klaim beredar dalam bentuk tautan video berdurasi 8 menit 15 detik. Dalam sampul video, terdapat foto Ganjar yang sedang duduk bersama Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Foto Periksa fakta Ganjar Disiapkan PKI

Foto Periksa fakta Ganjar Disiapkan PKI. foto/Hotline Periksa Fakta tirto

Dari pengamatan Tim Riset Tirto, narator dalam video membacakan dua artikel, yakni tentang PDIP jadi musuh bersama partai politik dan keberpihakan Ganjar terhadap isu lingkungan.

"PDI Perjuangan diyakini akan jadi musuh bersama partai politik kelas atas dan menengah, setelah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres)," kata narator yang mencuplik potongan artikel.

Hingga Jumat (24/11/2023), video unggahan akun Facebook "Eko Kuntadhi" ini sudah disebarkan 62 kali. Lantas, benarkah Ganjar disiapkan jadi presiden oleh PKI?

Penelusuran Fakta

Usai menyaksikan video sampai tuntas, Tim Riset Tirto tak menemukan keterangan yang mendukung kebenaran klaim. Saat melakukan penelusuran klaim di mesin pencarian Google, kami mendapati kalau Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah menyatakan narasi itu sebagai informasi hoaks.

Kami kemudian mencari tahu sumber artikel yang dibacakan narator dalam video dengan memasukkan potongan paragraf "PDI Perjuangan diyakini akan jadi musuh bersama partai politik kelas atas dan menengah, setelah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden" ke mesin pencarian Google.

Hasilnya, Tirto menemukan bahwa narasi pertama yang dibacakan berasal dari pemberitaan Rmol.id. yang tayang pada 23 April 2023 dengan judul "Usung Ganjar, PDIP Diyakini Jadi Musuh Bersama".

Berita itu mengutip komentar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam tentang pengumuman pengusungan Ganjar oleh PDIP.

Lebih lanjut, artikel kedua yang dicukil merupakan reportase BBC Indonesia bertajuk “Ganjar Pranowo jadi capres PDIP, rekam jejaknya terkait lingkungan masih jauh dari harapan”.

Tak jauh berbeda dari judulnya, laporan yang tayang 24 April 2023 itu memuat penilaian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) terhadap komitmen Ganjar yang masih jauh dari harapan karena semakin buruknya bencana ekologis (seperti banjir) di Jawa Tengah.

Tidak ada informasi tentang Ganjar disiapkan jadi presiden oleh PKI dalam kedua artikel.

Untuk diketahui, kalangan elite politik negara, komunisme dan Islam memang kerap diperlakukan sebagai alat berpolitik untuk membakar emosi massa atau stigma yang dilemparkan kepada lawan politik, sebagaimana diutarakan oleh sosiolog Ariel Heryanto lewat tulisannya di The Conversation.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, klaim soal Ganjar disiapkan jadi presiden oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) bersifat itu salah dan menyesatkan (false and misleading).

Tidak ada keterangan yang mendukung kebenaran klaim. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun sudah menyatakan narasi itu sebagai informasi hoaks.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - Politik
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Shanies Tri Pinasthi