tirto.id - Jadwal gelaran Formula 1 (F1) 2020 di Sirkuit Silverstone terancam batal. Pasalnya, pemerintah Inggris dikabarkan bakal menerapkan karantina selama 14 hari bagi siapa pun yang datang dari luar negeri. Jika hal ini diterapkan, rombongan tim-tim F1 akan kesulitan karena padatnya jadwal kejuaraan.
"Karantina selama 14 hari akan membuat Grand Prix Inggris tahun ini terasa mustahil," beber juru bicara F1 dikutipBBC pada Selasa (19/5/2020).
"Hal ini tentunya juga memiliki dampak besar terhadap puluhan ribu pekerjaan yang berkaitan dengan F1 dan rantai pasokannya," tambahnya.
Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University, di Inggris Raya total terdapat 250.138 kasus positif COVID-19 dengan 35.422 kematian. Pada 19 Mei 2020 lalu, dalam 24 jam terakhir terdapat 2.412 kasus baru di Inggris Raya, sedangkan jumlah kematian 545 orang.
Terkait rencana karantina 14 hari untuk semua orang yang masuk ke Inggris, menurut sekretaris Departemen Transportasi Grant Shapss, ada kemungkinan tambahan pengecualian. Karantina ini tidak akan berlaku untuk orang yang datang dari negara dengan jumlah infeksi virus Corona yang rendah.
"Kita memang harus mempertimbangkan perbaikan (aturan) lebih lanjut, misalnya, hal-hal seperti air bridges, yang memungkinkan orang dari negara lain dengan tingkat infeksi virus Corona lebih rendah untuk datang ke negara ini," kata Shapps dikutip BBC.
Aturan karantina 14 hari ini dianggap bakal menyulitkan tim-tim yang hendak tampil di GP Silverstone. Pasalnya, jadwal kejuaraan F1 musim ini sangat padat. GP Inggris hanya berjarak sepekan setelah GP Austria kedua. Dengan demikian, hanya ada waktu 3 hari bagi tim-tim berangkat dari Austria ke Inggris.
Setelah beberapa grand prix F1 ditunda atau dibatalkan karena pandemi virus Corona (COVID-19), Formula 1 memiliki rencana untuk memulai kejuaraan di Grand Prix Austria pada 5 Juli 2020. Musim ini, grand prix yang dimainkan di Red Bull Ring Spielberg ini bakal diputar dua kali.
Setelah GP Austria, jadwal F1 2020 akan beralih ke Grand Prix Inggris di Sirkuit Silverstone. Race di Inggris juga berpotensi diputar dua kali.
Sesuai agenda awal, balapan di Austria dan Inggris ini akan diselenggarakan dengan sistem tertutup alias tidak dapat disaksikan penonton. Hanya pihak-pihak yang berkepentingan saja yang diizinkan untuk memasuki dua arena sirkuit tersebut, seperti pembalap, anggota tim, panitia, keamanan, serta kru media.
F1 sudah menyusun rencana demi memastikan semua yang terlibat balapan dinyatakan aman dari virus corona. Di antaranya dengan mengadakan uji tes COVID-19 untuk semua personel tim yang berlaga sebelum melakukan perjalanan. Selama balapan, tes ini juga digelar dua hari sekali.
Terkait GP Inggris yang berpotensi dibatalkan, Formula 1 menegaskan siap meyakinkan otoritas setempat bahwa grand prix tersebut akan aman, dan tidak berpotensi menjadi arena penyebaran virus Corona.
Juru bicara F1 mengaku belum ada kesepakatan antara pihak Formula 1 dan pemerintah Inggris. Namun, berharap pihaknya bisa diberi pengecualian terkait aturan karantina di negara tersebut.
"Kami akan melakukan perjalanan ke Inggris dengan menggunakan pesawat yang hanya ditumpangi tim F1 dan semua staf akan diuji, sehingga karantina sama sekali tidak diperlukan. Bila semua olahraga elite ingin kembali ke TV, maka pengecualian harus diberikan," ungkapnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Silverstone sudah bersedia menggeber balapan sebanyak dua kali dengan tanpa disaksikan penonton. Banyaknya tim F1 yang bermarkas di Inggris juga bisa menjadi faktor pendukung bagi terselenggaranya seri tersebut.
"Saya yakin akan kemampuan kami untuk mengadakan ajang ini. Kami memiliki banyak pengalaman, pengetahuan, dan pastinya bisa menyelenggarakannya," tutur Stuart Pringle, bos Sirkuit Silverstone dikutip Reuters pada Selasa (19/4) lalu.