Menuju konten utama

Fitch Pertahankan Peringkat Utang RI di Level BBB

Fitch pertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (investment grade) dengan outlook stabil.

Fitch Pertahankan Peringkat Utang RI di Level BBB
Gedung Fitch Ratings tampak dari luar. Foto/Getty Images

tirto.id - Lembaga pemeringkat Fitch kembali pertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (investment grade) dengan outlook stabil. Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang pemerintah terhadap PDB yang rendah.

Pada sisi lain, Fitch melihat masih ada beberapa tantangan yang perlu direspons. Yaitu penerimaan pemerintah yang masih rendah serta beberapa indikator struktural seperti indikator tata kelola, yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.

Pada laporan yang dirilis, Fitch menilai pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut dan diperkirakan tumbuh 5,2 persen pada tahun ini. Menghadapi permintaan global yang melemah, suku bunga yang tinggi, dan harga komoditas yang menurun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan tumbuh melambat menjadi 4,8 persen.

Dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,6 persen pada 2024, didukung oleh dampak positif dari implementasi UU Cipta Kerja terhadap kenaikan investasi, serta komitmen pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut, termasuk pembangunan ibu kota baru (IKN) di Kalimantan Timur.

Pada sisi eksternal, setelah mencatat surplus transaksi berjalan pada dua tahun terakhir, Fitch memperkirakan transaksi berjalan akan mencatat defisit sebesar 0,8 persen dari PDB pada 2023. Penanaman modal asing (PMA) secara gradual diperkirakan terus meningkat, sehingga diharapkan dapat mendorong ekspor sektor manufaktur dan kelanjutan aktivitas hilirisasi.

Terkait perkembangan harga, penerapan kebijakan moneter ketat diperkirakan mampu menurunkan inflasi sehingga mencapai kisaran sasaran 3 persen + 1 persen pada akhir 2023.

Fitch memandang Pemerintah akan mengembalikan defisit fiskal menjadi di bawah batas atas 3 persen dari PDB pada tahun 2023. Defisit fiskal menunjukkan penurunan yang berlanjut yaitu dari 4,6 persen dari PDB pada tahun 2021 menjadi 3,4 persen dari PDB pada 2022 dan 2,9 persen dari PDB pada 2023. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara pertama di kawasan Asia Pasifik yang berhasil mengembalikan defisit fiskal pada level sebelum pandemi.

Beberapa kebijakan untuk mendorong penerimaan pemerintah, termasuk kenaikan PPN pada 1 April 2022 turut mendukung perbaikan kinerja keuangan Pemerintah. Dengan perkembangan tersebut, Fitch memperkirakan utang pemerintah berada pada tren yang menurun mencapai 41,1 persen dari PDB pada 2023, dan jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama (55,6 persen dari PDB).

Baca juga artikel terkait FITCH RATINGS atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin