Menuju konten utama

Fakta Terbaru Kecelakaan Perahu Terbalik di Bengawan Solo

Kecelakaan perahu terbalik di Bengawan Solo, BPBD Jatim dan SAR Surabaya masih melanjutkan pencarian 7 korban yang hilang.

Fakta Terbaru Kecelakaan Perahu Terbalik di Bengawan Solo
Petugas Basarnas melakukan pencarian korban perahu penyeberangan yang terbalik di Sungai Bengawan Solo, Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (3/11/2021). ANTARA FOTO/Yahya Iman/Zk/foc.

tirto.id - Kecelakaan perahu terbalik di Bengawan Solo, Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, BPBD Jatim dan SAR Surabaya masih melanjutkan pencarian korban yang hilang.

"Proses pencarian kembali dilakukan mulai tadi pagi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa ketika dihubungi dari Surabaya, Kamis (4/11/2021).

Ia juga berpesan kepada seluruh tim agar tetap mengedepankan keselamatan dan keamanan saat menjalankan tugas.

"Tetap menjaga keamanan dalam beroperasi utamakan safety personel. Tim yang terlibat agar selalu kompak dan berusaha maksimal untuk melakukan pencarian korban," ucap Budi.

Untuk operasi pencarian dilakukan pembagian area, yakni menjadi tiga area di aliran Sungai Bengawan, masing-masing di wilayah Tuban, Bojonegoro dan Lamongan.

Pencarian korban penumpang perahu juga dilakukan atau disisir mulai dari Jembatan Cim-Cim sampai Bendung Gerak Babat Lamongan dengan menggunakan perahu karet.

Update Data Korban: 10 Penumpang Selamat, 7 Korban Hilang

Upaya pencarian korban perahu terbalik yang dinyatakan hilang untuk sementara Rabu petang karena kondisi mulai gelap dan arus sungai semakin deras.

Total 17 penumpang diperkirakan menjadi korban, yang 10 orang di antaranya sudah dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan tujuh orang lainnya belum ditemukan.

Perinciannya sebanyak 10 orang penumpang selamat, yakni dua orang asal Bojonegoro Madiani (62 tahun) dan Hafis (4), kemudian Mujianto (30) asal Rembang, serta tujuh orang lainnya asal Tuban, masing-masing Budi (24), Arif Dwi (39), Tarmuji (56), Abdullah Dimyati (3), Tasmiatun Nikmah (33), Noviandi (29) dan Abdul Hadi (9).

Sedangkan, untuk sementara korban penumpang yang dinyatakan hilang yaitu Kasian (pengemudi perahu) usia 60 tahun, asal Bojonegoro, Erma fitriani (27/Bojonegoro), Masdian Purnama (27/Bojonegoro), Toro (41/Rembang, Jawa Tengah), Sutri (60/Tuban), Basori (37/Tuban), dan Dedi Setyo Nugroho (30/Tuban).

BPBD Jatim Kerahkan Drone untuk Pencarian Korban Hilang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengerahkan drone air dan udara untuk mencari korban perahu terbalik di Bengawan Solo, Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang dinyatakan hilang.

"Drone air dan drone udara kami fungsikan dengan harapan segera menemukan korban. Semoga dalam keadaan selamat semuanya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa dihubungi dari Surabaya, Kamis.

Kedua alat tersebut, kata dia, stand by di posko induk dan difokuskan pada area pencarian titik kejadian musibah.

"Drone air difungsikan untuk mencari korban pada titik yang diduga sesuai permintaan dari Search and Rescue Unit (SRU). Pengambilan data dimulai pukul 06.00 WIB-07.00 WIB menggunakan drone udara," kata mantan Kasatpol PP Jatim tersebut.

Sementara itu, dalam proses pencarian korban, pada search area (S.A.) 5 menggunakan tiga unit perahu karet, masing-masing BPBD Jatim, BPBD Bojonegoro dan Badan SAR Nasional.

Total terdapat 21 SRU pencarian korban yang dibagi menjadi dua, yakni dilakukan penyisiran di darat terdiri dari lima SRU, sedangkan penyisiran di sungai menggunakan perahu karet 16 SRU.

"Tim juga bertugas melaksanakan pemantauan di check point Jembatan Prambon Wetan dan Tambangan Klotok," kata Budi Santoso.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN PERAHU

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri