tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina semakin berkecamuk usai Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial dan memperpanjang kontrak tentara yang bertempur di Ukraina. Lantas apa saja yang terjadi dalam berita terbaru, Kamis, 22 September 2022?
The Guardian melaporkan, Rusia menembakkan serangan rudal jarak jauh ke Kharkiv, kota kedua Ukraina pada Rabu pagi. Hal itu terjadi setelah beberapa jam pengumuman rencana pencaplokan wilayah Ukraina dan melakukan mobilisasi parsial.
Ledakan itu terdengar di Kharkiv sekitar pukul 02.00 pagi waktu setempat. Setidaknya satu rudal menghantam sebuah apartemen tinggi di distrik Zalutino barat. Akibatnya 10 orang terluka.
Menurut OVD-Info, lebih dari 1.300 pengunjuk rasa anti-mobilisasi di 38 kota seluruh Rusia telah ditangkap. Sebagian besar tahanan berada di Moskow dan St Petersburg.
Di sisi lain, Rusia telah membebaskan 215 warga Ukraina yang menjadi tawanan di kota pelabuhan Mariupol awal tahun ini, termasuk para pemimpin militer.
Situasi Perang Rusia dan Ukraina
Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan, sistem pendingin Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye telah rusak akibat ditembak pasukan Ukraina. Hal itu disampaikan oleh ketua kelompok masyarakat sipil yang terkait dengan Rusia.
"Sistem pendingin rusak, trafo, switchgear terbuka. Mereka ingin membuatnya tidak mungkin beroperasi," katanya kepada Radio Rusia, Rabu. Sampai dengan hari Rabu, kata dia, pasukan Ukraina sekali lagi menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menegaskan Moskow berniat melanjutkan kerja sama dengan IAEVA untuk memaksa Ukraina agar menghentikan penembakan di PLTN. Pernyataan itu dia sampaikan selama pertemuan dengan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi.
“Dalam pembicaraan itu, terjadi pertukaran pendapat tentang masalah keamanan fasilitas nuklir di Ukraina, termasuk situasi di sekitar PLTN Zaporozhye (ZNPP)," kata kementerian luar negeri Rusia.
"Lavrov mengkonfirmasi niat pihak Rusia untuk melanjutkan kerja sama dengan IAEA dalam rangka memaksa rezim Kyiv untuk menghentikan pemboman pembangkit listrik tersebut dan wilayah yang berdekatan, termasuk kota Energodar di mana staf ZNPP dan keluarga mereka tinggal di sana," kata kementerian tersebut.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah meminta masyarakat internasional untuk mengadopsi formula lima poin untuk mencapai perdamaian dan keamanan di Ukraina. Hal itu dia sampaikan dalam pidato televisi di depan majelis umum PBB pada hari Rabu.
Poin-poin yang disampaikannya adalah hukuman atas kejahatan agresi, perlindungan jiwa, pemulihan keamanan dan keutuhan wilayah, jaminan keamanan serta tekad Ukraina untuk mempertahankan diri.
Editor: Iswara N Raditya