Menuju konten utama

Fakta-Fakta Unjuk Rasa BEM-SI di Jakarta yang Berakhir Ricuh

Demo BEM SI yang berlangsung di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024), berakhir ricuh. Simak fakta-faktanya.

Fakta-Fakta Unjuk Rasa BEM-SI di Jakarta yang Berakhir Ricuh
Elemen mahasiswa saat menggelar unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024). tirto.id/Muhammad Naufal

tirto.id - Demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024), berakhir ricuh. Demo BEM-SI serentak ini bertajuk “Adili 10 Tahun Dosa Kepemimpinan Jokowi.”

BEM SI telah mengumumkan aksi demo sejak beberapa hari lalu. Jelang aksi BEM SI, sebanyak 1.221 personel keamanan gabungan dikerahkan di kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk mengamankan demo mahasiswa.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo mengatakan bahwa personel gabungan tersebut terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Pemda DKI Jakarta, dan instansi terkait lainnya.

Susatyo juga mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas bersifat situasional. Pengaturan lalu lintas akan diterapkan jika kondisi di lapangan berubah.

Selain itu, Susatyo menginstruksikan aparat keamanan gabungan yang bertugas untuk mengutamakan pendekatan humanis, bertindak persuasif, tanpa memprovokasi atau terprovokasi.

"Dan mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan. Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum," pungkasnya seperti dikutip dari RRI.

Fakta-Fakta Demo BEM-SI yang Ricuh

Demo BEM-SI di Patung Kuda mendapat sorotan karena berakhir ricuh. Demo ini mengusung 12 tuntutan, mulai dari menuntut Jokowi tidak cawe-cawe di Pilkada Indonesia 2024 hingga cabut revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 yang terkait dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Berikut daftar fakta-fakta demo BEM SI yang berakhir ricuh:

1. Demo BEM-SI Menyerukan Evaluasi Pemerintahan Jokowi

Aliansi BEM-SI mengadakan aksi yang menyerukan evaluasi terhadap pemerintahan Jokowi selama 10 tahun terakhir. Seperti dilansir dari Instagram Aliansi BEM Seluruh Indonesia @bem_si, aksi untuk mengevaluasi kinerja Jokowi hadir dengan tajuk “Adili 10 Tahun Dosa Kepemimpinan Jokowi.”

Melalui demo ini, BEM SI menilai bahwa Presiden Jokowi banyak mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Bahkan, pada masa akhir kepemimpinan Jokowi mengeluarkan sederet kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia.

2. Demo BEM-SI Mengajukan 12 Tuntutan

Berdasarkan kajian terkait 10 tahun masa kepemimpinan Jokowi yang telah dibuat BEM-SI, demo di Patung Kuda mengusung 12 tuntutan. Tuntutan tersebut, antara lain:

  1. Menuntut Jokowi untuk tidak cawe-cawe di Pilkada Indonesia 2024;
  2. Menolak kembalinya dwifungsi TNI POLRI demi demokrasi Indonesia;
  3. Sahkan RUU perampasan aset dan RUU Masyarakat Adat;
  4. Tuntaskan kasus pelanggaran HAM berat dan tindak tegas pelaku represifitas kepolisian;
  5. Tuntaskan konflik agraria dan wujudkan reforma agraria sejati;
  6. Cabut PP No. 25 Tahun 2024 dan mengkaji ulang kebijakan hilirisasi nikel;
  7. Menuntut pemerintah untuk mengatasi limbah industri dan memperhatikan AMDAL dalam pembangunan proyek;
  8. Menuntut pemerintah untuk meningkatkan fasilitas, pelayanan dan sistem kesehatan;
  9. Cabut UU Tapera dan revisi kembali pasal-pasal yang bermasalah;
  10. Mewujudkan keadilan dan pemerintahan pendidikan di Indonesia;
  11. Wujudkan wacana pendidikan gratis di Indonesia;
  12. Cabut dan revisi Permendikbud no.2 tahun 2024 untuk dikaji kembali substansi materialnya.

3. Polisi Membubarkan Paksa Demo BEM-SI

Demo BEM-SI, pada Senin (22/7/2024), dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah melangsungkan salat Maghrib, massa masih melanjutkan orasi. Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat mengeluarkan peringatan agar massa aksi membubarkan diri.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, polisi akhirnya membubarkan paksa demo BEM-SI dengan menembakkan meriam air atau water cannon pada massa aksi.

Selain itu, berdasarkan video yang diunggah BEM Keluarga Mahasiswa (KM) institut Pertanian Bogor (IPB) @bemkmipb, polisi membubarkan demo BEM-SI dengan melepaskan gas air mata.

4. BEM-SI Bentrok dengan Aparat Keamanan

Berdasarkan sejumlah video yang beredar di media sosial, massa aksi BEM-SI yang masih bertahan setelah waktu salat Maghrib bentrok dengan aparat keamanan. Awalnya, sekitar pukul 18.40 WIB, massa mahasiswa mencoba menarik separator beton barikade yang dicegah oleh polisi.

Kemudian, dalam video yang beredar, massa aksi dan aparat keamanan terlihat saling dorong. Selain itu, pihak kepolisian juga terlibat kejar-kejaran dan berupaya menangkap sejumlah mahasiswa.

Baca juga artikel terkait PERISTIWA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy