tirto.id - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berpendapat ibu kota negara lebih baik pindah ke pulau reklamasi di Teluk Jakarta ketimbang menempati wilayah di Pulau Kalimantan.
"Saya sudah hitung luas pulau reklamasi itu dengan Wasinton DC itu persis sama. Itu mimpinya Bung Karno tahun 1960, lahirlah UU DKI. Jadi ngapain ke Kalimantan, situ saja ada pulau reklamasi bagus, pakai saja itu," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (31/7/2019).
"Daripada [ibu kota pindah] di tengah Kalimantan, ada apa di tengah Kalimantan? Susah orang," dia menambahkan.
Fahri mengatakan pemerintah lebih cocok memindahkan ibu kota ke pulau reklamasi, agar lebih mencirikan Indonesia sebagai negara maritim. Selain itu, kata dia, biaya yang dibutuhkan juga lebih kecil ketimbang memindah ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.
"Ini saya belum ngomong biaya gitu loh, pertanyaannya duit dari mana?" Ujar Fahri.
Dia menyayangkan pemerintah terkesan menganggap proses pemindahan ibu kota adalah urusan gampang. Padahal, menurut Fahri, pemindahan ibu kota merupakan pekerjaan besar.
"Kita ini negara maritim tapi kok bikin ibu kotanya di tengah benua. Kalimantan kan pulau besar. Itu kan [pulau] gede banget di situ," kata Fahri.
"Kalau kita taruh [ibu kota] di darat perspektif kita tentang negara maritim jadi keliru. Harusnya [ibu kota] itu di buat di kepulauan, baru kita bisa punya perspektif maritim," tambah Fahri.
- Jokowi Pindah Ibu Kota ke Kalimantan, CORE: Bisa Dongkrak Efisiensi
- Bappenas Jamin Ibu Kota Baru Tak Ganggu Hutan Lindung di Kalimantan
- KLHK Buka Kemungkinan Ada Pelepasan Hutan untuk Tanah Ibu Kota Baru
- Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Satu Juta ASN di Jakarta Ikut Pindah
- Pemerintah Targetkan Pemindahan Ibu Kota Terealisasi pada 2024
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom