Menuju konten utama

Jokowi Pindah Ibu Kota ke Kalimantan, CORE: Bisa Dongkrak Efisiensi

CORE meminta pemerintah memastikan agar masyarakat tetap mendapat manfaat dari pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

Jokowi Pindah Ibu Kota ke Kalimantan, CORE: Bisa Dongkrak Efisiensi
Peta Indonesia dengan daerah yang berwarna hijau. Pemerintah membahas rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke provinsi lain. Antarafoto/Bayu Prasetyo

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengatakan ibu kota negara pasti akan pindah ke Pulau Kalimantan. Ia berjanji akan mengumumkan detail pemindahan ibukota ini pada Agustus 2019 mendatang.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah mengatakan, pemindahan ibu kota nantinya dapat berdampak pada peningkatan efisiensi aktivitas ekonomi di kota Jakarta dan lokasi calon ibu kota. Menurut Piter, pemindahan ini dapat memungkinkan penataan ulang di lokasi baru dan mengurangi beban aktivitas di kota Jakarta yang sudah terlalu menumpuk.

“Jika itu dipindahkan maka sebagian masyarakat kita untuk yang birokrasi, ASN, keluarga dan sebagainya akan pindah. Jadi ruang di Jakarta akan lebih lapang. Ini yang akan menciptakan efisiensi,” ucap Piter kepada wartawan usai konferensi pers bertajuk “Konsolidasi Domestik Pasca Pemilu di Tengah Tekanan Global” di Hongkong Café, Gondangdia pada Selasa (30/7).

“Misal dengan terjadinya pengurangan kemacetan, penggunaan BBM turun, dan penggunaan waktu kita bisa lebih produktif,” tambah Piter.

Piter mengatakan saat ada perbaikan efisiensi itu, ia yakin bahwa pariwisata juga akan ikut menerima dampak baiknya. Menurut Piter selama ini orang malas datang ke Jakarta karena kondisinya sudah terlampau padat sehingga sulit untuk bebas dari kemacetan yang mengurangi daya tarik kota Jakarta.

“Paling utama perbaikan akan terjadi pada sisi pariwisata. Kondisi kota yang seperti sekarang penuh dengan kemacetan orang mungkin malas ke Jakarta,” ucap Piter.

Bagi wilayah tujuan pemindahan, Piter mengatakan akan ada tambahan kegiatan ekonomi baru bagi wilayah Kalimantan. Sebab, kehadiran ibu kota baru akan menggerakkan kesempatan investasi baru di sana.

Hanya saja, ia meminta pemerintah memastikan agar masyarakat tetap mendapat manfaat ketimbang tergilas dari kehadiran spekulan yang dikhawatirkan menghalangi masyarakat lokal memperoleh manfaat.

“Pemerintah perlu pertimbangkan masyarakat lokal di sana dapat manfaat sebesar-besarnya. Jadi jangan sampai ada masalah ekonomi karena perpindahan ini seperti dulu spekulan waktu Jakarta mau pindah ke Jonggol. Masyarakat lokal tidak mendapat manfaat,” ucap Piter.

Baca juga artikel terkait IBU KOTA PINDAH atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto