Menuju konten utama

Ibu Kota Pindah ke IKN, Harga Tanah di Jakarta Bakal Turun?

Konsultan properti Colliers Indonesia menilai harga tanah di Jakarta sulit turun meskipun ibu kota pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Ibu Kota Pindah ke IKN, Harga Tanah di Jakarta Bakal Turun?
Sejumlah gedung bertingkat berada di antara ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

tirto.id - Pemerintah sedang membangun proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Walaupun ibu kota bakal pindah ke IKN, apakah harga tanah di DKI Jakarta bakal turun?

Konsultan properti Colliers Indonesia menilai harga tanah di Jakarta dan wilayah sekitarnya akan sulit turun meskipun ibu kota pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sebab, dia menilai Jakarta dirancang sebagai kota komersial.

"Harga tanah di Jakarta akan susah turun, karena Jakarta dirancang sebagai pusat komersial," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dikutip dari Antara, Kamis (20/7/2023).

Dia menuturkan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara hanya memindahkan fungsi dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Tetapi, pembangunan sarana infrastruktur di Jakarta sendiri tidak akan berhenti dan terus dilanjutkan.

Dia mencontohkan, kereta LRT Jabodebek yang akan beroperasi melayani kawasan Jakarta dan wilayah-wilayah sekitarnya. Kemudian akan ada pengembangan jalur kereta MRT yang dilanjutkan dari barat ke timur.

"Artinya orang-orang yang mencari nafkah di Jakarta pasti akan tetap banyak. Dengan demikian, Jakarta tetap berfungsi sebagai pusat komersial dan bisnis sehingga tetap mempertahankan daya tariknya seperti Kuala Lumpur, Malaysia," kata Ferry.

Untuk diketahui, pemerintah sedang membangun IKN yang akan menjadi ibu kota baru Indonesia menggantikan Jakarta. Pembangunan IKN dengan total biaya, yang diperkirakan mencapai Rp466 triliun, diperkirakan rampung secara keseluruhan pada 2045.

Pemerintah berkomitmen terus memperbaiki Jakarta menjadi kota bisnis dan pariwisata, sedangkan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, menjadi kota pemerintahan.

Indonesia sebagai negara besar dinilai wajar jika memiliki kota seperti Jakarta dan Nusantara. Hal itu sama halnya dengan Amerika Serikat yang memiliki kota New York dan Washington DC, atau Australia yang memiliki Melbourne dan Sydney. Namun alasan utama pembangunan IKN Nusantara adalah pemerataan ekonomi dan kesejahteraan.

PT Pertamina (Persero) juga memastikan akan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disiapkan untuk menunjang kemudahan berusaha di IKN. Yaitu tax holiday, super tax deduction, dan berbagai fasilitas kemudahan berusaha lainnya.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) siap memberikan pelayanan kepada investor yang akan menanamkan modal di IKN melalui reformasi regulasi, percepatan proses perizinan, perumusan insentif, dan layanan end-to-end bagi investor. Hingga awal Juni, progres pembangunan di IKN sudah mencapai 29,45 persen.

Pemerintah pun memastikan tidak hanya membangun desain berdasarkan unsur keindahan saja, tapi berdasarkan perhitungan teknik yang benar dan tidak mengesampingkan estetika. Tidak hanya Pertamina, Lippo Group juga bakal membangun infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady menuturkan keputusan itu ditempuh Lippo Group menyusul konsistensi pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam pengambilan keputusan. Khususnya terkait momentum untuk mengeksekusi pembangunan IKN Nusantara.

"Pembangunan IKN berorientasi kepentingan jangka panjang. Saya pastikan Lippo Group akan berkontribusi dalam pembangunan IKN. Lippo telah berkomitmen untuk berperan aktif dalam program jangka panjang ini," kata John dikutip dari Antara, Senin (3/7/2023).

Baca juga artikel terkait HARGA TANAH DI JAKARTA

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin