tirto.id - Produksi face shield (pelindung wajah) semakin banyak di pasaran. Termasuk juga face shield bergambar karakter superhero yang diproduksi di Percetakan Bintang Sempurna di kawasan Bendungan Hilir.
Face Shield dengan karakter super hero tersebut dibanderol dengan harga Rp50.000 dan dijual secara daring di berbagai aplikasi online shop. Selain menjadi alat untuk melindungi diri dari terjangkit Covid-19, face shield tersebut juga bisa digunakan untuk tampil gaya, terutama untuk anak-anak.
Keberadaan face shield dipilih untuk menambah perlindungan dari penularan virus Corona. Beberapa tim ahli mengatakan pelindung wajah tersebut mungkin dapat menambah proteksi diri guna mencegah penularan virus Corona yang lebih nyaman dan lebih efektif sebagaimana ditulis WebMD.
"Pelindung wajah, yang dapat diproduksi dan didistribusikan dengan cepat dan terjangkau, harus dimasukkan sebagai bagian dari strategi yang aman dan signifikan dalam mengurangi penularan virus di komunitas," kata tiga dokter dari Universitas Iowa.
Terkait face shield, Eli Perencevich, MD dari Universitas Iowa dalam tulisannya dipublikasikan di jurnal JAMA menunjukkan face shield atau pelindung wajah mungkin dapat dipilih sebagai alternatif yang layak.
“Masker medis memiliki daya tahan terbatas dan sedikit potensi untuk digunakan kembali. Sementara pelindung wajah dapat digunakan kembali tanpa batas waktu dan mudah dibersihkan dengan sabuh dan air, atau desinfektan rumah tangga biasa,” ujarnya, dikutip Medpagetoday.
Ia juga menuliskan, face shield nyaman dipakai, serta melindungi portal masuknya virus, dan mengurangi potensi autoinokulasi dengan mencegah pemakainya menyentuh wajah mereka. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut untuk meneliti manfaat pelindung wajah harus segera dilakukan untuk menilai keefektifannya.
Face shield dapat digunakan oleh orang yang banyak melakukan kontak dengan orang lain setiap hari termasuk kasir, teller bank, dan sebagainya.
Lebih Efektif mana Face Shield atau Masker?
Ahli penyakit menular UCLA Dr. James Cherry mengatakan bahwa face shield dapat lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan masker wajah dari infeksi virus sebagaimana ditulis LA Times.
Cherry yang juga editor utama dari buku “Textbook of Infectious Disease” tersebut mengatakan bahwa masker wajah dan sejenisnya sering membuat para pemakainya merasa gatal. Oleh karenanya, para pemakai masker sering tidak sadar menyentuh masker mereka sehingga mencemari tangan dengan virus yang mungkin menempel pada masker.
“Menyentuh masker akan merusak segalanya. Kemudian mereka akan menggosok mata, dan itu tidak baik untuk melindungi diri mereka sendiri maupun orang lain,” kata Cherry.
Lebih lanjut Cherry mengatakan face shield tidak menyebabkan gatal pada area wajah sehingga para pemakainya tidak akan memiliki kesempatan untuk menyentuhnya.
Namun, konsultan pediatri ZAP Clinic dr. Citra Amelinda, mengatakan bahwa face shield tersebut tidak efektif untuk melindungi diri dari paparan virus Corona COVID-19 karena sifatnya yang hanya menutupi bagian depan wajah.
“Plastik mika kan cuma nutup bagian depannya aja, jadi di dalamnya enggak. Virus itu kan kecil jadi tetap bisa masuk. Jadi mika itu enggak efektif,” ungkap Citra dikutip Antara.
Untuk mengatasi hal ini, Citra menyarankan bagi para pemakai face shield untuk tetap melakukan protokol kesehatan dan pencegahan infeksi COVID-19.
“Cuci tangan dengan sabun wajib selama 20 detik, kalau tidak bisa cuci tangan dengan sabun, pakai hand sanitizer selama 20 detik juga. Kalau bepergian sampai rumah ganti baju, mandi, pakaian yang dikenakan dari luar tidak boleh masuk kamar,” jelas Citra.
Hal ini juga ditekankan dalam tulisan WebMD bahwa pelindung wajah tidak seharusnya digunakan sebagai satu-satunya pelindung dari infeksi virus tersebut.
Editor: Agung DH