Menuju konten utama

Wamenlu Khawatir PSBB Anies Sebabkan Pertumbuhan Ekonomi Turun

Wamenlu Mahendra Siregar khawatir dampak pemberlakuan PSBB akan membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal III (Q3) dan Q4 turun lagi.

Wamenlu Khawatir PSBB Anies Sebabkan Pertumbuhan Ekonomi Turun
Calon Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar melambaikan tangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.

tirto.id - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengkhawatirkan dampak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III (Q3) dan Q4. Ia bilang pemerintah sempat meyakini perekonomian RI seharusnya bisa pulih di Q3 dan Q4. Namun itu hanya bisa terjadi jika di dalam asumsinya tidak ada PSBB.

“Kalau tidak ada pendekatan khusus maka apa yang sudah dicoba untuk mitigasi dari dampak penurunan drastis di Q1 (dan Q2). Bisa-bisa terjadi lagi di Q4 yang diharapkan terjadi kerangka waktu untuk rebound,” ucap Mahendra dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kadin, Kamis (10/9/2020).

Ia bilang perlu ada langkah lanjutan untuk mencegah dampak pemburukan ekonomi akibat PSBB yang diumumkan Pemprov DKI Jakarta pada 14 September 2020. Ia bilang perlu ada kalkulasi baru terkait dampaknya.

“Jadi pertumbuhan seluruh 2020 tidak terlalu anjlok,” ucap Mahendra.

Meski demikian, Mahendra mengatakan antara pandemi dan pertumbuhan ekonomi tidak sebaiknya dipertentangkan. Ia masih yakin keduanya bisa berjalan bersama-sama.

Ia menyarankan agar meski PSBB berjalan, aktivitas industri tetap bisa dijalankan. Catatannya mereka harus bisa memastikan protokol kesehatan dipenuhi. Menurutnya langkah ini bisa diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk menetapkan standar dan contoh yang bisa ditiru oleh berbagai pelaku industri.

“PSBB jangan dipertentangkan antara pandemi dan ekonomi. Kita tahu pandemi membunuh manusia. Tapi tanpa ekonomi membunuh kehidupan. COVID-19 to kill people, but economic collapse would kill livelihood,” ucap Mahendra.

Baca juga artikel terkait PSBB JAKARTA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Restu Diantina Putri