tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih cukup tinggi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan teramati sembilan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah Barat Daya.
Selain itu pada periode pengamatan yang sama juga teramati adanya gempa guguran sebanyak 44 kali. Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih tetap berada di level III (Siaga) sejak 5 November 2020 pukul 12:00 WIB.
Gunung Merapi (2.968 m dpl) hingga saat ini juga mengalami erupsi tidak menerus. Letusan terakhir terjadi pada 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi 6.000 meter di atas puncak dan warna kolom abu teramati kelabu.
Melalui rekaman seismograf pada 16 Februari 2021 tercatat:
133 kali gempa Guguran
7 kali gempa Hybrid/Fase Banyak
4 kali gempa Tektonik Jauh
Berikut aktivitas terbaru Gunung Merapi menurut BPPTKG
Periode pengamatan
17-02-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 16-25 °C, kelembaban udara 79-86 %, dan tekanan udara 568-705 mmHg. Volume curah hujan 1 mm per hari.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30 m di atas puncak kawah.
● Teramati 9 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah Barat Daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 44, Amplitudo : 3-32 mm, Durasi : 12-107 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 4, Amplitudo : 3-7 mm, S-P : 0.3-0.6 detik, Durasi : 7-10 detik)
Rekomendasi BPPTKG terbaru
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH