tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini PT Garuda Indonesia (Persero) sedang menghadapi situasi sulit. Pasalnya utang maskapai pelat merah itu sudah memasuki masa jatuh tempo.
Erick mengatakan pemerintah tengah mencarikan jalan keluar untuk menangani persoalan keuangan Garuda.
“Garuda sedang dalam tekanan luar biasa karena utangnya jatuh tempo. Kami, kan, retrukturisasi sudah ada jalan keluar bisa biar sehat,” ucap Erick di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Erick mengatakan dalam upaya restrukturisasi itu ada sejumlah langkah efisiensi yang sudah diputuskan. Antara lain perampingan anak dan cucu usaha maskapai itu.
Baru-baru ini Erick menjelaskan sudah ada keputusan dari dewan komisaris untuk menutup 5 anak usaha PT Garuda Indonesia yang dianggap berpotensi memberatkan keuangan perusahaan.
Erick yakin solusi efisiensi dari penutupan anak usaha ini bisa menyumbang ruang gerak lebih luas bagi keuangan Garuda.
“Dan kami juga sudah hentikan sementara anak usaha dan cucu-cucu karena kami mau konsolidasikan. Ini yang akan segera kami lakukan. Tutup beberapa perusahaan di Garuda yang enggak jelas. Termasuk yang jadi candaan orang yaitu Garuda tau beres,” ucap Erick.
Per Januari 2020, utang Garuda Indonesia tercatat akan jatuh tempo pada Mei 2020. Nilainya diperkirakan mencapai 500 juta dolar AS atau setara Rp6,9 triliun (kurs Rp13.973 per dolar AS).
Pada Jumat (24/1/2020), Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan sudah memiliki persiapan. Antara lain mencari sumber pendanaan atau utang baru sekaligus mempekerjakan konsultan untuk negosiasi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz