tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) bisa membuat seseorang kehilangan pekerjaan bila tak mampu beradaptasi.
Erick menyebut, kecanggihan AI saat ini harus jadi sahabat sehari-hari dan dimanfaatkan sebaik mungkin agar siapa pun tak tergerus karena ketinggalan teknologi.
“Mau beradaptasi, menggunakan AI itu sendiri, itu tidak membuat kita kehilangan pekerjaan. Cuma kalau kita tidak mau adaptasi, kerjaan akan hilang,” kata Erick kepada wartawan usai menghadiri acara Indonesia AI Day 2024 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya, dalam situasi pesatnya perkembangan teknologi ini, Indonesia harus banyak melakukan loncatan untuk menghadapi perkembangan zaman.
"Jadi memang di suasana yang sedang berubah ini, kita sebagai bangsa harus kembali banyak melakukan loncatan-loncatan," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk menghadapi perkembangan zaman ini, Presiden Prabowo Subianto memiliki program yang dapat memastikan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia tidak hanya memiliki stamina yang baik, tapi juga otak yang baik dengan pemikiran yang maju.
"Nah, tidak mungkin kita punya otak pikiran yang baik, kalau badan kita juga tidak sehat. Makanya, beliau mendorong asupan gizi dari generasi muda Indonesia, SD bahkan TK, semua," tuturnya.
Menurutnya, bagi Kementerian BUMN yang ia pimpin, perkembangan teknologi, digitalisasi, dan AI merupakan hal yang sangat penting. Sebab BUMN merupakan benteng utama dalam ekonomi nasional yang harus melindungi ekonomi rakyat.
“Karena memang kami sebagai benteng ekonomi nasional yang harus menjaga ekonomi rakyat, di mana 92 persen UMKM itu pinjamannya dari Bank Himbara dan kami membuka lapangan pekerja sampai 89 persen dari total lapangan pekerjaan Indonesia," pungkasnya.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Irfan Teguh Pribadi