Menuju konten utama

Eks Teroris: Teroris Tak Bisa Disadarkan dengan Argumentasi

Mantan teroris Khairul Ghazali mengatakan pendekatan ekonomi justru lebih bagus digunakan untuk mendekati para penganut ideologi kekerasan daripada pendekatan ideologi.

Eks Teroris: Teroris Tak Bisa Disadarkan dengan Argumentasi
Pendiri Pesantren Al Hidayah yang merupakan mantan terpidana kasus terorisme Khairul Ghazali (tengah) menyampaikan materi pelajaran kepada santri, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (24/2). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi.

tirto.id - Mantan teroris Khairul Ghazali alias Abu Ahmad Yasin mengatakan orang-orang yang menganut ideologi kekerasan atau teroris tidak bisa disadarkan dengan argumentasi. Pendekatan ekonomi justru lebih tepat untuk menghadapi mereka yang sudah berideologi radikal.

“Mereka itu bukan orang yang perlu dinasihati karena mereka sudah merasa bahwa mereka bisa dinasihati oleh dirinya sendiri,” ujarnya, seperti dikutip Antara, Sabtu (18/3/2017).

Menurut Khairul, pendekatan ekonomi justru lebih bagus digunakan untuk mendekati para penganut ideologi kekerasan daripada pendekatan ideologi. “Kenapa? Mereka melihat negara memperhatikan aku, negara memperhatikan anak-anakku, oh negara memperhatikan istri dan keluargaku. Dengan begitu mereka akan melunak, apalagi bila kondisi perekonomiannya juga baik,” tuturnya.

Khairul mengatakan, para mantan pelaku aksi terorisme setelah menjalani hukuman pasti butuh pekerjaan agar mereka tidak kembali ke jalan salah. Karena itu, mereka harus dilatih keterampilan.

“Langkah ini harus cepat. Hari itu mereka dibebaskan maka hari itu juga sudah mulai diperhatikan,” kata pria yang kini mengasuh Pesantren Darusy Syifa di Desa Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Bagaimanapun juga, lanjut dia, mantan teroris itu adalah manusia biasa yang punya hati. Setelah keluar dari penjara hendaknya mereka tidak distigmakan macam-macam atau dikucilkan. Selain itu, keluarga dan anak-anaknya harus dibantu ekonominya.

“Setelah itu baru pelan-pelan kita ubah ideologinya. Ini adalah pendekatan yang dilakukan Pak Suhardi Alius [Kepala BNPT], cukup paten,” imbuhnya.

Namun demikian, ia mengakui bahwa program deradikalisasi yang dijalankan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) cukup bagus dan berhasil. Buktinya banyak para ikhwan yang dulunya radikal sekarang menjadi moderat.

Kalaupun ada bekas pelaku terorisme yang belum "sembuh" dan kembali ke pemahaman jihad yang lama, yang sebenarnya salah, menurut dia, jumlahnya tidak banyak.

Ia menilai langkah pemerintah dengan merangkul para mantan kombatan untuk membantu program deradikalisasi juga cukup efektif, karena orang telah terkena ideologi kekerasan akan sulit didekati oleh orang di luar mereka.

“Salah satu kunci deradikalisasi itu ialah kita harus dekat dengan mantan pelaku teror itu. Harus dekat dan harus dengan hati,” kata dia.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz