tirto.id - PDI Perjuangan tak bisa begitu saja merestui dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep maju dalam Pemilihan Wali Kota Surakarta (Solo) periode 2020-2025.
Meskipun keduanya anak seorang presiden, Gibran dan Kaesang tetap harus menjalani mekanisme kepartaian, seperti menjadi kader partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.
"Kalau di PDIP itu kan ada mekanisme kepartaian dalam proses penjaringan dan penyaringan para kandidat calon. Nah tentu akan menjadi lebih baik jika Mas Kaesang dan Gibran bisa daftar ke PDIP," kata Politikus PDIP Masinton Pasaribu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2019).
Meski begitu, PDIP mengakui kualitas Gibran dan Kaesang sehingga bisa masuk dalam bursa calon Wali Kota Solo. Bahkan sudah ada partai yang melirik keduanya masuk dalam radar pencalonan.
"Itu menampakan kualitas putra Pak Jokowi, oke punya. Hahaha... Iya kan. Dia banyak yang melirik," jelas Masinton.
Senada dengan Masinton, Sekretaris Jendral PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP memang memiliki mekanisme khusus untuk menjaring dan menyeleksi nama-nama potensial untuk maju dalam Pilkada maupun Pemilu.
Pemetaan politik harus dilakukan agar calon yang dipilih bukan hanya memiliki aspek popularitas tapi benar-benar memiliki kualitas dalam memimpin.
Tak hanya itu, calon yang akan diusung juga merupakan hasil penjaringan seperti usulan dari tingkat bawah. Jika calon sudah terjaring maka akan dilakukan sejumlah tes dan wawacanra, hingga survei di lapangan.
“Setelah itu kami lakukan sekolah partai. Prinsipnya Pilkada jadi momen bagi PDIP untuk memperkuat mekanisme institusionalisasi kelembagaan dalam menghasilkan pemimpin yang baik,” kata Hasto di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2019) malam kemarin.
Hasto menambahkan semua nama yang mungkin memiliki elektabilitas untuk diusung dalam Pilkada 2020 mendatang akan dibahas dalam Kongres PDI Perjuangan yang rencananya digelar 8 hingga 11 Agustus mendatang.
“Pilkada kan 2020, nanti kami akan bahas dalam kongres,” pungkas Hasto.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Irwan Syambudi